RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen
Kelas/Semester : XI (Sebelas) / 1 (Satu)
Alokasi
Waktu : 3
JP
A.
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran Agama yang di anutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsive dan pro aktif, dan menunjukan
sikap sebagai bagian, dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan dan menganalisis, pengetahuan factual, konseptual, procedural dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar
dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.4
Mengakui bahwa perkembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan
teknologi
adalah anugerah Tuhan.
2.4
Bersikap
kritis dalam menghadapi perkembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan mengacu
pada Alkitab.
3.4
Mengidentifikasi
perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
tekonologi dengan mengacu pada Alkitab.
4.4
Membuat
karya untuk mengkritisi perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
tekonologi dengan mengacu pada Alkitab.
C.
Indikator
1.
Meyakini
bahwa kebudayaan merupakan anugerah
Tuhan dengan cara menerima hasil kebudayaan.
2.
Mengklasifikasikan
nilai-nilai kristiani yang dapat digunakan
sebagai
filter dalam menghadapi perkembangan kebudayaan.
3.
Menyebutkan
pengertian budaya.
4.
Menjelaskan
contoh-contoh kebudayaan lokal.
5.
Merumuskan
pengertian kebudayaan dari sudut pandang Alkitab.
6.
Menjelaskan
tujuan kebudayaan sebagai karya Allah bagi manusia.
7.
Menulis
cerita budaya pela gandong sesuai tempat tinggal peserta
Didik.
8.
Menentukan
nilai-nilai kristiani dari cerita pela gandong.
D.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian
budaya
2. Contoh-contoh
kebudayaan lokal
3. Pengertian
kebudayaan dari sudut pandang Alkitab
4. Tujuan
kebudayaan sebagai karya Allah bagi manusia.
5. Tugas dan
tanggujawab manusia terhadap kebudayaan.
6. Klasifikasi
nilai-nilai kristiani yang dapat digunakan sebagai filter dalam menghadapi perkembangan
kebudayaan.
E.
SUMBER BELAJAR
1.
Buku
siswa/buku guru
2.
Alkitab
3.
Buku
Pujian
4.
Situs
internet
5.
Lingkungan
sekitar
6.
Sumber
lain yang mendukug
F.
LANGKAH-LANGKAH
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pendahuluan (15 menit )
1. Berdoa dan
bernyanyi bersama dari KJ. 337 “Betapa Kita Tidak Bersyukur” dipimpin oleh
peserta didik.
2. Guru membagikan materi
“Kebudayaan
sebagai Anugerah Tuhan” kepada peserta didik.
3. Peserta didik diberitahu tentang tujuan, indikator dan
topik pembelajaran.
4. Peserta didik
membentuk kelompok dengan anggota 4 orang.
5. Apersepsi:
Guru menanyakan kepada siswa tentang hubungan pela gandong dari masing-masing
peserta didik.
2. Kegiatan inti (100 menit )
-
Peserta
didik diminta menyimak narasi kerusuhan Maluku 1999 yang merusak hubungan
Pela Gandong dan mengaitkannya dengan kebudayaan manusia.
-
Guru
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya apa dan bagaimana
kebudayaan dalam kehidupan manusia.
- Dalam kelompok
masing-masing peserta didik diminta menemukan dan mengumpulkan informasi
tentang pengertian budaya, contoh-contoh kebudayaan lokal, pengertian
kebudayaan dari sudut pandang Alkitab, tujuan kebudayaan sebagai karya Allah
bagi manusia, dan tugas serta tanggungjawab manusia terhadap kebudayaan.
- Peserta didik menghubungkan nilai-nilai kristiani yang ditemukan dalam
Alkitab dengan kebudayaan manusia yang ada di sekitarnya dan menilai atau
menyimpulkan relasi kebudayaan dengan kebutuhan manusia untuk hidup bersama
sebagai sebuah komunitas sosial sekaligus religius.
- Perserta didik
diberikan kesempatan secara berkelompok menemukan nilai positif Pela Gandong
dalam padangan Kristen dalam menghadirkan komunitas sosial-religius yang saling
menghargai dan bersaudara satu sama lain. Peserta didik diminta karakter
kristiani apa yang dapat ditemukan dalam Pela Gandong dan apa yang dapat
dilakukan untuk menjaga dan mengembangkannya, lalu mengemukakan hasil diskusi
tersebut di hadapan peserta didik lainnya.
3. Penutup (20 menit)
a. Guru
memberikan tugas kepada peserta didik untuk menulis cerita Pela Pandong sesuai
asal peserta didik, menuliskan nilai-nilai kristiani yang terkandung didalamnya
serta membuat refleksi dan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
b. Menyanyi
bersama sebagai ungkapan syukur kepada Allah.
c. Berdoa bersama dipimpin peserta didik sebagai
ucapan terimakasih kepada Allah.
G. PENILAIAN
1.
Aspek
Sosial dan Spiritual
a.
Teknik
Penilaian : diskusi
b.
Bentuk
Instrumen : Proses diskusi
c.
Kisi-kisi
:
Nama Kelompok
|
No
|
Nama Siswa
|
ASPEK YANG DINILAI
|
Skor
|
Nilai
|
Ket
|
||||
Disiplin
|
Kerja
Sama
|
Jujur
|
Kesesuaian dengan materi
|
Kemampuan menanggapi
|
||||||
Damai sejahtera
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Anugerah
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
1. Masing-masing
indikator penilaian memiliki bobot:
a.
B (Baik) dengan
nilai 4
b.
CB (Cukup Baik) dengan nilai 3
c.
KB (Kurang Baik ) dengan nilai 2
d.
K (Kurang) dengan
nilai 1
2. Rentang nilai
Jumlah skor
|
Nilai
|
Kriteria
|
8
|
100
|
(A) Sangat Baik
|
7
|
87,5
|
(B) Baik
|
6
|
75
|
(C) Cukup
|
< 5
|
0-65
|
(D) Kurang
|
Rumus
Penilaian:
Nilai
= Jumlah skor x 100
Skor
maksimal
Contoh :
Nilai = 7 x 100
8
Nilai = 87.5
2.
Pengetahuan
a.
Teknik
Penilaian : Diskusi
b.
Bentuk
Instrumen: Uraian hasil diskusi
c.
Kisi-kisi
:
NO
|
INDIKATOR
|
BUTIR INSTRUMEN
|
1
|
Menyebutkan Jelaskan Pengertian
budaya
|
Sebutkan Pengertian budaya
|
2
|
Menyebutkan Contoh-contoh kekayaan
kebudayaan lokal
|
Sebutkan Contoh-contoh kekayaan
kebudayaan lokal
|
3
|
Merumuskan Pengertian kebudayaan
dari sudut pandang Alkitab
|
Rumuskanlah pengertian kebudayaan
dari sudut pandang Alkitab
|
4
|
Menjelaskan Tujuan kebudayaan
|
Jelaskan tujuan kebudayaan
|
5
|
Menjelaskan tugas dan tanggujawab
manusia terhadap kebudayaan.
|
Jelaskan tugas dan tanggujawab
manusia terhadap kebudayaan.
|
6
|
Mengklasifikasi nilai-nilai
kristiani yang dapat digunakan sebagai filter dalam menghadapi perkembangan
kebudayaan.
|
Klasifikasikanlah nilai-nilai
kristiani yang dapat digunakan sebagai filter dalam menghadapi perkembangan
kebudayaan.
|
NO
|
INDIKATOR
|
BUTIR INSTRUMEN
|
1
|
Sebutkan Pengertian budaya
|
·
Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal budi).
·
Dalam bahasa Inggris culture yang berasal dari
kata Latin, colore yaitu mengolah dan mengerjakan.
·
defenisi budaya.
·
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah sekelompok orang yang diwariskan dari
generasi ke generasi.
|
2
|
Rumuskanlah pengertian kebudayaan
dari sudut pandang Alkitab
|
Upaya manusia mengusahakan, mengolah
segala sesuatu dalam alam ciptaan Tuhan untuk menghadirkan kedamaian dan
kasih sehingga Allah Sang Pencipta dimuliakan.
|
3
|
Jelaskan tujuan kebudayaan
|
Untuk
menyatakan kemuliaan Allah penciptanya dengan cara menggunakan hasil-hasil
kebudayaan seperti kata Pemazmur dalam Mazmur 150.
|
4
|
Jelaskan
tugas dan tanggungjawab manusia terhadap kebudayaan.
|
menjaga,
mengelola, mengusahakan segala kemungkinan dalam kehidupan manusia bagi
kesejahteraan dan kedamaian manusia dan alam ciptaan Tuhan.
|
5
|
Klasifikasikanlah nilai-nilai
kristiani yang dapat digunakan sebagai filter dalam menghadapi perkembangan
kebudayaan.
|
(Galatia
5:22-23) Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
|
Keterangan:
Setiap soal bobot nilainya 20
3.
Ketrampilan
a.
Teknik
Penilaian : Praktik
b.
Bentuk
Instrumen: Uraian Hasil Praktik
c.
Kisi-kisi
:
NO
|
KETERAMPILAN
|
BUTIR INSTRUMEN
|
1
|
Menulis
cerita budaya pela gandong sesuai tempat tinggal peserta didik.
|
Tuliskanlah
cerita budaya pela gandong sesuai tempat tinggal peserta didik.
|
2
|
Menentukan nilai-nilai kristiani
dari cerita pela gandong yang disajikan.
|
Tentukanlah nilai-nilai kristiani
dari cerita pela gandong yang disajikan.
|
3
|
Membuat refleksi dari cerita budaya
pela gandong.
|
Buatlah refleksi dari cerita budaya
pela gandong.
|
Cerita Kerusuhan Maluku September 1999
Peristiwa
kerusuhan di Ambon (Maluku) diawali dengan terjadinya perkelahian antara salah
seorang pemuda Kristen asal Ambon yang bernama J.L, yang sehari-hari bekerja
sebagai sopir angkot dengan seorang pemuda Islam asal Bugis, NS, penganggur
yang sering mabuk-mabukan dan sering melakukan pemalakan (istilah Ambon
"patah" ) khususnya terhadap setiap sopir angkot yang melewati jalur
Pasar Mardika – Batu Merah.
Saat itu
tanggal 19 Januari 1999, masih dalam hari raya Idul Fitri (hari kedua), pemuda
Bugis NS bersama temannya seorang pemuda Bugis lain bernama T, melakukan
pemalakan di Batu Merah terhadap pemuda Kristen J.L selama beberapa kali ketika
J.L mengendari angkotnya dari jurusan Mardika – Batu Merah. Namun permintaan
kedua pemuda Bugis tersebut tidak dilayaninya, karena J.L belum mempunyai uang,
mengingat belum ada penumpang yang dapat diangkutnya, karena hari itu hari raya
Idul Fitri. Permintaan dengan desakan yang sama dilakukan oleh pemuda NS hingga
kali yang ketiga saat pemuda Ambon J.L berada di terminal Batu Merah, malah
pemuda Bugis NS tidak segan-segan mengeluarkan badiknya untuk menikam pemuda
Ambon J.L. Untunglah J.L sempat menangkisnya dengan mendorong pintu mobilnya.
Merasa dirinya terancam, pemuda J.L langsung pulang ke rumahnya mengambil parang
(golok) dan kembali ke terminal Batu Merah. Disana ia masih menemukan pemuda
Bugis NS bersama temannya T. Ia kemudian memburunya, dan NS kemudian berlari
masuk ke kompleks pasar Desa Batu Merah. NS kemudian ditahan oleh warga Batu
Merah, dan ketika ia ditanya apa permaslahannya, maka ia (NS) menjawab bahwa,
"ia akan dibunuh oleh orang Kristen". Beberapa saat berselang atau
sekitar 5 menit setelah peristiwa saling kejar-mengejar antara pemuda Muslim
asal Bugis, NS dengan pemuda Kristen asal Ambon J.L, seperti ada komando,
kerusuhan akhirnya pecah dimana-mana dalam kota Ambon. Kira-kira jam 15.00 WIT
ratusan masa Muslim muncul dari Desa Batu Merah (lokasi dimana pemuda Bugis NS
dikejar dan berteriak akan dibunuh oleh oleh orang Kristen) bangkit menyerang
warga Kristen di kawasan Mardika (tetangga desa Batu merah) dengan menggunakan
berbagai alat tajam (parang, panah, tombak dan lain-lain) dengan seragam dan
berikat kepala putih. Mereka sempat melukai, merusak dan mebakar rumah-rumah
warga Kristen Mardika. Demikian juga pada waktu yang bersamaan, beberapa lokasi
pemukiman Kristen seperti Galunggung, Tanah Rata, Kampung Ohiu, Silale dan
Waihaong ikut diserang oleh kelompok penyerang Muslim. Beberapa orang warga
Kristen terbunuh, ratusan rumah dibakar dan sebuah gereja yang terletak di
kawasan Silale dirusak dan akhirnya dibakar oleh masa.
Dari
lokasi-lokasi ini, kerusuhan berlanjut terus dan hanya berbeda waktu beberapa
menit dari lokasi ke lokasi yang lain.
BUDAYA PELA GANDONG
Pela
Gandong itu merupakan suatu sebutan yang diberikan kepada dua atau lebih negeri
yang saling mengangkat saudara satu sama lain. Pela Gandong sendiri merupakan
intisari dari kata “Pela” dan ”Gandong”. Pela yang berarti suatu ikatan
bersatu, sedangkan Gandong yang berarti bersama atau bersaudara. Jadi Pela
Gandong adalah suatu ikatan persatuan dengan saling mengangkat saudara.
Persaudaraan di daerah lain mungkin dianggap biasa-biasa saja, tetapi bagi
orang Maluku, sebuah ikatan persaudaraan bukanlah hal yang biasa-biasa saja,
melainkan suatu hal yang wajib untuk direalisasikan dalam kehidupan orang
bersaudara di Maluku. Lahirlah sebuah sistem ikatan persaudaraan yaitu Pela
Gandong.
Pela Gandong sendiri sudah lama ada di Maluku, dan
biasanya Pela Gandong itu terdiri dari dua negeri (desa) yang berlainan agama.
Hal itu tercipta dengan sendirinya seperti halnya Negeri Kailolo dan negeri
Tihulale yang berada di kabupaten Maluku Tengah yang pada tanggal 2 Oktober
2009. Di hadapan Gubernur Maluku terangkatlah Pela sebagai ikat saudara. Lewat
hubungan pela Gandong antara Negeri Kailolo dengan Tihulale, timbullah hubungan
keakraban dan persaudaraan yang diperlihatkan oleh kedua negeri (Desa) itu,
dimana pada saat warga Kailolo sedang membangun sebuah masjid Nan Datu, dengan
penuh rasa pela Gandong dan persaudaraan, Negeri Tihulale juga ikut bekerja
sama dalam pembangunannya. Kerjasama dan rasa persaudaraaan itu dibuktikan
dengan sumbangan yang diberikan oleh warga Tihulale berupa kayu dan papan untuk
pembangunan masjid tersebut. Sebaliknya beberapa tahun kemudian, Negeri
Tihulale melakukan pembangunan gereja dan warga Negeri Kailolo pun menyumbang
banyak keramik. Kejadian ini terus berlanjut, bukan hanya terjadi pada kedua
negeri (desa) ini saja, melainkan di negeri yang ada di daerah kebupaten lain
pun sama.
RPP
SMA KELAS XII
Kerangka
Kerja dan Implementasi
Ø Menggunakan
pendekatan scientific, model pendekatan yang menyentuh tiga ranah, yaitu sikap
(afektif), pegetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) di tambahkan
dengan metode discovery learning.
Ø Teori
Demokrasi adalah suatu pemahaman bahwa manusia
sungguh berharga di hadapan Allah, dan semua manusia adalah sama. Tidak boleh
ada yang menyatakan dirinya lebih berharga dari manusia lain dan melakukan
tindakan menindas kepada manusia lainnya. Kehadiran kita sebagai peserta didik
hendakya membawa damai sejahtera Allah baik sesama dan lingkungan.
Ø Penjelasan
metode
Metode yang di gunakan adalah diskusi dan tanya
jawab.
Guru memberikan artikel mengenai kerusuhan Mei
1998 kepada peserta didik untuk dikaitkan dengan demokrasi. Peserta didik
secara berkelompok memberikan tanggapan mengenai artikel yang diberikan,
menyatukan pendapat sehingga menjadi satu kesimpulan.
Kemudian peserta didik diberi kesempatan bercerita
pengalaman berdemokrasi, misalnya di gereja, di sekolah dan di lingkungan rumah
dengan teman kelompoknya. Kemudian guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai demokrasi dan nilai-nilai yang terkandung dalam
demokrasi, guru menjawab atau peserta didik yang lain pun dapat menjawab. Guru
dapat juga melempar pertanyaan kepada peserta didik, dalam proses tanya jawab,
terjadilah interaksi dua arah atau lebih. Kemudian peserta
didik diminta mengumpulkan informasi tentang demokrasi menurut beberapa tokoh
dan membandingkan dengan demokrasi dalam Alkitab. Peserta didik secara
berkelompok menyampaikan hasil kajian mengenai arti dan nilai demokrasi menurut
beberapa tokoh yang telah dibandingkan dengan demokrasi yang diajarkan dalam
Alkitab. Guru memberi apresiasi pada kelompok yang mampu bekerjasama dengan
baik.
Ø Alasan
Pemilihan Metode
Pembelajaran PAK hendaknya bersifat kontekstual,
dalam hal ini perlu memperhatikan kemampuan peserta didik. Dengan metode ini
peserta didik dapat berinteraksi dengan sesama secara leluasa, tidak terikat
aturan kaku namun tetap ada aturan yang disepakati bersama. Melalui metode ini
peserta didik juga belajar menyampaikan pendapat di depan banyak orang.
Kendalanya metode ini sesuai jika digunakan pada jumlah peserta didik yang
dapat dibagi dalam kelompok. Tidak memungkinkan digunakan pada jumlah siswa
sedikit (1-3 orang).
RANCANGAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi
Pekerti
Kelas/Semester : XII
/ 2
Alokasi Waktu : 3 JP
A.
Kompeensi Inti
(KI)
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia;
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah;
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1
Menerima Demokrasi dan HAM sebagai
anugerah Allah.
2.1
Mengembangkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai
Demokrasi dan HAM.
3.1
Memahami arti Demokrasi dan HAM serta mengenali berbagai bentuk
pelanggaran Demokrasi dan HAM yang
merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia.
4.1
Membuat karya yang berkaitan dengan
Menerapkan sikap dan perilaku yang menghargai Demokrasi dan HAM.
C. Indikator
1.
Menjelaskan kaitan antara makna demokrasi
dengan harkat manusia sebagi makhluk Allah yang mulia dan bermartabat.
2.
Mengembangkan perilaku tanggung jawab,
ketekunan, saling menghargai dalam kegiatan belajar dan bekerja baik secara
individu maupun berkelompok.
3.
Mengkaji
arti dan nilai-nilai demokrasi menurut beberapa teori dan membandingkannya
dengan demokrasi yang diajarkan Alkitab.
4.
Menunjukkan perilaku
responsive dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
5.
Mendeskripsikan
tokoh-tokoh dunia (maupun lokal) yang
dijadikan panutan untuk penerapan demokrasi yang membawa kesejahteraan bagi
orang banyak.
6.
Memberikan
penilaian kritis terhadap kasus pelanggaran
demokrasi berdasarkan pemahaman
terhadap teks Alkitab.
D. Materi Pembelajaran
Pembawa damai
sejahtera
-
Hak Asasi Manusia sebagai anugerah
Tuhan
E. Media, alat dan sumber belajar
-
Alkitab
-
Buku
Pegangan Guru/Siswa
-
Media
Internet
-
Artikel
-
Sumber
lain yang mendukung
F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Langkah-langkah
Kegiatan
|
Alokasi
Waktu
|
Kegiatan
Awal
|
Salam, sapa
|
15’
|
-
Ibadah singkat yang dilakukan oleh guru dan
siswa
-
Mempersiapkan
kelas untuk pembelajaran (absensi, kebersihan kelas, dan lain-lain).
-
Kilas balik materi pada pertemuan sebelumnya.
|
||
Guru
menyampaikan judul materi yang akan diajarkan dan apa manfaatnya, serta menyampaikan tujuan
pembelajaran
|
||
Kegiatan
Inti
|
-
Peserta didik diminta menyimak narasi
kerusuhan Mei 1998 dan mengaitkannya dengan demokrasi.
-
Peserta didik diberi kesempatan bercerita
pengalaman berdemokrasi; misalnya; dalam organisasi di gereja, lingkungan
rumah dan sekolah.
|
100’
|
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya mengenai arti demokrasi dan nilai yang terkandung dalam
demokrasi.
|
||
Dalam kelompok masing-masing peserta
didik diminta menemukan dan mengumpulkan informasi tentang demokrasi, menurut
beberapa teori dan membandingkan dengan demokrasi yang diajarkan dalam
Alkitab.
|
||
Peserta
didik menghubungkan nilai kristiani yang ditemukan dalam Alkitab dengan
demokrasi atau menyimpulkan arti dan nilai-nilai demokrasi menurut beberapa
ahli dan menurut Alkitab.
|
|
|
Perserta
didik diberikan kesempatan secara berkelompok menyampaikan hasil kajian
tentang arti dan nilai demokrasi menurut beberapa teori yang
dibandingkan dengan demokrasi yang
diajarkan dalam Alkitab.
Peserta
didik diminta menuliskan karakter kristiani apa yang dapat menjadi dasar
menciptakan demokrasi.
|
||
Kegiatan
Akhir
|
-
Guru menyampaikan tugas individu dan tugas
kelompok;
ü
Pengamatan tentang demokrasi di yang telah
dilakukan selama ini.
ü
Portopolio; kliping
-
Guru memberi
penghargaan, misalnya: pujian atau bentuk penghargaan yang lain kepada
kelompok yang berkinerja baik
-
Bernyanyi bersama
-
Berdoa yang di pimpin oleh peserta didik sebagai
komitmen menjadi pembawa damai bagi lingkungan
|
20’
|
G. Penilaian
1.
Aspek Sosial dan Spiritual
a.
Teknik Penilaian : diskusi
b.
Bentuk Instrumen : Proses diskusi
c.
Kisi-kisi :
Kelompok
|
Nama Siswa
|
ASPEK YANG DINILAI
|
Skor
|
Nilai
|
Ket
|
||||
Disiplin
|
Kerja
Sama
|
Jujur
|
Kesesuaian dengan materi
|
Kemampuan menanggapi
|
|||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
1. Masing-masing
indikator memiliki bobot sebagai berikut :
a.
B (Baik) dengan nilai 4
b.
CB (cukup Baik) dengan nilai 3
c.
KB (kurang baik) dengan nilai 2
d.
TB (tidak baik) dengan nilai 1
Rumus
Penilaian:
Nilai
= Jumlah skor x 100
Skor maksimal
2. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Diskusi
b.
Bentuk
Instrumen: Uraian hasil diskusi
c.
Kisi-kisi
:
NO
|
INDIKATOR
|
BUTIR INSTRUMEN
|
1
|
Menyebutkan
arti demokrasi
|
Sebutkan
pengertian demokrasi!
|
2
|
Merumuskan
pengertian demokrasi dari sudut pandang Alkitab
|
Rumuskanlah
pengertian demokrasi dari sudut pandang Alkitab!
|
3
|
Menjelaskan
tujuan demokrasi
|
Jelaskan
tujuan demokrasi!
|
4
|
Menjelaskan
pengalaman pribadimu mengenai berdemokrasi
|
Jelaskan
penglaaman pribadimu dalam hal berdemokrasi!
|
5
|
Mengklasifikasi
nilai-nilai Kristiani yang dapat digunakan sebagai pegangan dalam menciptakan
demokrasi
|
Klasifikasikanlah
nilai-nilai Kristiani yang dapat digunakan sebagai dasar menciptakan
demokrasi!
|
NO
|
INDIKATOR
|
BUTIR INSTRUMEN
|
1
|
Sebutkan Pengertian demokrasi
|
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang semua
warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka.
|
2
|
Rumuskanlah pengertian demokrasi
dari sudut pandang Alkitab
|
Demokrasi adalah suatu pemahaman bahwa manusia
sungguh berharga dihadapan Allah, semua manusia adalah sama.
|
3
|
Jelaskan tujuan demokrasi
|
Menciptakan
kedaulatan negara kepada rakyat yang bertujuan menciptakan peerintahan yang
sah dan dikehendaki rakyat.
|
4
|
Jelaskan pengalaman pribadimu mengenai demokrasi
dilingkunganmu
|
Disesuaikan dengan
penilaian guru pada cerita siswa/i
|
5
|
Klasifikasikanlah nilai-nilai
kristiani yang dapat menjadi pegangan dalam menciptakan demokrasi
|
(Matus
22 : 39b) kasihilah sesamamu manusia seperti diri sendiri
(Galatia
5:22-23) Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
|
Keterangan
:
Setiap
soal memiliki skor 20.
3.
Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Praktik
b.
Bentuk
Instrumen: Uraian Hasil Praktik
c.
Kisi-kisi
:
NO
|
KETERAMPILAN
|
BUTIR INSTRUMEN
|
1
|
Menulis
satu tokoh demokrasi di dunia maupun Indoneia
|
Tuliskan
satu tokoh demokrasi yang ada di dunia serta tuliskan apa yang telah di
perbuatnya!
|
2
|
Menentukan nilai-nilai kristiani yang ada dalam
tokoh
|
Tentukanlah nilai-nilai kristiani dari tokoh
demokrasi yang telah kamu pilih!
|
3
|
Menuliskan hal positif dari tokoh demokrasi yang
dapa kamu terapkan
|
Tuliskan hal-hal positif yang akan kamu terapkan
dari kisah tokoh yang telah kamu pilih!
|
Lampiran 3 : Penilaian Praktik
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama peserta
didik: ________ Kelas:
_____
No.
|
Aspek Yang Dinilai
|
Baik
|
Cukup Baik
|
Kurang Baik
|
Tidak Baik
|
1.
|
Tulisan
|
|
|
|
|
2.
|
Isi
|
|
|
|
|
3.
|
Pemahaman tokoh
|
|
|
|
|
4.
|
Tanggapan
|
|
|
|
|
5.
|
Komitmen
|
|
|
|
|
Skor yang dicapai
|
|
||||
Skor maksimum
|
|
Keterangan
Baik mendapat skor 4
Cukup Baik mendapat skor 3
Kurang baik mendapat skor 2
Tidak baik mendapat skor 1
Jakarta, ..................
Mengetahui :
Kepala
Sekolah SMA …………… Guru
Agama Kristen
…………………………………… ……………………………..
NIP. NIP.
Catatan Kepala Sekolah :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………