AKADEMI
KEBIDANAN YAYASAN RUMAH SAKIT JAKARTA
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.
Mampu menerapkan konsep Ketuhanan
1.1.1
Tuhan Yang Maha Esa
1.1.2
Keimanan dan Ketakwaan
1.1.3
Filsafat Keimanan
|
Standar Kompetensi MK. Pengembangan Diri PAK di Perguruan Tinggi
Mahasiswa wajib menguasai pengetahuan
tentang nilai-nilai Kristiani yang bersumber dari pemahamannya akan Allah dan
hakekat manusia, serta mapu menerapkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan sehari-hari dengan cara yang
kritis,rasional,etis dan dinamis.
Kompetensi Dasar MK. Pengembangan Diri PAK di Perguruan Tingi :
Mahasiswa menjadi ilmuwan,ilmuwati
professional yang beriman kepada Tuhan yang MahaPengasih, berakhlak mulia,
memiliki etos kerja yang bertanggung- jawab, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan
kehidupan.
Visi MK. Pengembangan Diri PAK
di Perguruan Tingi :
Menjadi sumber nilai dan pedoman dalam
pengembangan Kepribadian Kristiani
dalam arti beriman kepada Tuhan yang menyatakan KasihNya dalam
penciptaan dan dalam Yesus Kristus , yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Kristiani yakni menghargai harkat dan martabat manusia.
Misi MK. Pengembangan
Diri PAK di Perguruan Tingi :
Memampukan mahasiswa/I mewujudkan nilai-nilai
Kristiani dalam usaha pengembangan ilmu, teknologi, dan seni untuk
memperjuangkan kasih, keadilan dan kebenaran dalam seluruh aspek kehidupan
dalam kontek keluarga maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
1
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
BAB I
KETUHANAN YANG MAHA ESA
A. Pengantar
1. Agama dan
Kepercayaan kepada Allah
Pada
umumnya bilamana seseorang berbicara tentang Agama, maka mau tidak mau orang
berbicara tentang ALLAH. Semua agama mempercayai adanya Allah, dan kepercayaan tentang Allah
inilah yang membedakan agama dengan
fenomena lainnya.
Demikian
juga dengan agama Kristen ( Kekristenan), maka dari itu adalah penting
bagi kita mempelajari dan memikirkan kembali kepercayaan mendasar tentang
siapakah Allah yang kita percayai?
Dan hal tersebut akan mempengaruhi
bagaimana orang Kristen hidup di tengah-tengah masyarakat serta dunia ini.
Walaupun
setiap agama mempunyai kepercayaan tentang Allah atau konsep yang dianggap
Allah, namun tiap-tiap agama mempunyai konsepnya sendiri- sendiri tentang
siapakah Allah yang dipercayainya.
2. Filsafat
Keimanan
n Wahyu merupakan pengetahuan yg disampaikan oleh
Tuhan, pengetahuan ini disalurkan oleh nabi2 yg diutus NYA sepanjang zaman.
n Oleh sebab itu, Wahyu merupakan cara lain dalam
usaha manusia untuk mendapatkan pengetahuan.
n Agama merupakan pengetahuan bukan saja mengenai
kehidupan sekarang yg terjangkau pengalaman, namun juga mencakup masalah2 yg
bersifat transedental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari kemudian
di akhirat.
n Pengetahuan ini didasarkan kepada kepercayaan akan
hal2 yg supranatural. Kepercayaan kepada Tuhan yg merupakan sumber
pengetahuan, kepercayaan kepada nabi sebagai perantara dan kepercayaan pada
wahyu sebagai penyampaian merupakan dasar dari penyusunan pengetahuan
ini.
n Ilmu dimulai dengan rasa tidak percaya, dan setelah
melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada
pendirian semula.
n Sebaliknya,
Agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat pengkajian selanjunya
kepercayaan itu bisa semangkin meningkat atau menurun.
2
|
Materi Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
3. Konsep
Ketuhanan dalam Iman Kristen
Agama Kristen
sudah tentu mempunyai konsep
tersendiri tentang Allah ,dimana konsep itu didasarkan pada kesaksian ALKITAB yang dipercayai sebagai dasar untuk kepercayaan dan
perilaku Kristiani.
Harus
diakui bahwa Alkitab tentu mempunyai
ungkapan - ungkapan yang sangat kaya tentang siapakah Allah sehingga
kita wajib mempelajarinya.
Meskipun kekristenan percaya akan “ SATU ALLAH “
akan tetapi Allah yang dipercayai itu menyatakan diri dengan berbagai cara :
· Sebagai Bapa
· Pencipta segala sesuatu
· Sebagai penyelamat dalam Yesus Kristus,
· Sebagai Pembaharu dalam Roh Kudus.
Kekayaan
penyataan diri Allah seperti inilah
yang oleh Gereja dikenal dengan ungkapan “Trinitas “
( Tritunggal ). Ungkapan Trinitas
atau Tritunggal itu sendiri
mengandung kebenaran Alkitabiah.
Perlu
digaris bawahi kepercayaan kepada Allah sebagai Bapa,pencipta,penyelamat dalam Yesus Kristus, pembaharu
dalam roh kudus dalam Kristen bukan
berarti orang Kristen menyembah lebih dari satu Allah, menurut orang
Kristen Allah hanya satu / esa.(Ul.6:4,
Markus 12:29, Yudas 1:25)
3
|
Materi Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
B. Keimanan
Dan Ketakwaan
Setiap manusia pada dasarnya mempunyai kesadaran
religius, yakni kesadaran bahwa ada suatu kodrat Ilahi di atas realita
dunia ini, dan dalam berbagai agama diberi nama yang bermacam-macam.
Mengapa
gejala agama selalu hadir sebagai
fenomena dalam kehidupan masyarakat?
Ada yang
berpendapat :
(
1 ). “ Kenyataan tersebut disebabkan
karena manusia menyadari keterbatasannya”
dan dalam
keterbatasannya itu maka ia berpaling kepada “sesuatu yang dianggap tak
terbatas”
(dalam hal ini “ agama
dianggap tak lebih dari suatu pelarian “).
( 2 ). Agama tak akan pernah bisa lenyap, karena ia
berfungsi menjawab pertanyaan mendasar bagi
manusia yang tak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Contoh
: Untuk apa kita hidup?, serta bagaimana sesudah kematian ?, pertanyaan
mendasar tersebut tidak dapat dijawab, kecuali melalui “ IMAN” yang ditawarkan oleh “keyakinan Agama”.
Dalam
kekristenan, kita percaya
bahwa Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa, sehingga menimbulkan kesadaran
religius dalam dirinya yaitu “kesadaran akan kodrat Ilahi di atas manusia”.
Dalam konteks masyarakat Indonesia yang berdasarkan PANCASILA, maka gejala agama merupakan suatu gejala yang amat
penting, karena Sila Pertama dari Pancasila : “Ketuhanan Yang Maha Esa “ maka
semua warga Negara diasumsikan mempunyai kepercayaan kepada Tuhan, meskipun dalam
konsep yang berbeda-beda. Agama yang
diakui pemerintah Indonesia saat ini ada 6 agama yaitu : Islam, Kristen,
Katholik, Hindhu, Budha, dan Konghucu.
Di Indonesia agama telah meresapi berbagai aspek
kehidupan: social,politik,pendidikan
dan lainnya, karena itu masyarakat
Indonesia tidak dapat dipahami dengan baik, jika tidak memahami peranan agama
di dalam masyarakat.
4
|
Materi Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
Dapatkah manusia mengenal Allah dan HakekatNya ?
Jawaban pertama : “ manusia tidak akan mungkin dapat mengenal Allah dan hakekatNya,
karena manusia terbatas dan karenanya tak mungkin mengenal Allah yang tak
terbatas “.
Jawaban kedua
: “manusia mungkin dapat mengenal Allah dan hakekatNya , hanya apabila Allah
berkenan menyatakan diriNya kepada manusia.
Cara Allah menyatakan diriNya kepada manusia :
1. Melalui
ciptaanNya, sejarah dunia, dan suara hati. Artinya: melalui pengamatan
manusia akan alam ciptaan Tuhan yang begitu sangat luar biasa dan teratur itu
akan memunculkan kesadaran manusia bahwa ada Pencipta dibalik semua ciptaan
itu ( Roma 1:19 -20 )
( 19: Karena apa yang dapat
mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah
menyatakannya kepada mereka, 20: Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya,
yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran
dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.)
Mazmur 19:2 ( Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan
cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;).
Penyataan tersebut diatas disebut pernyataan Allah secara
Umum.
2.
Melalui FirmanNya,dan sampai puncaknya Allah menyatakan diriNya “dalam diri Tuhan Yesus Kristu “
Penyataan tersebut diatas disebut pernyataan Allah secara Khusus.
Allah dalam Iman Kristen
Dalam kepercayaan Kristen , Allah itu
dikenal dari TINDAKANNYA :
1. Allah Sang
Pencipta; Kekristenan percaya akan adanya pencipta dibalik dunia yang
begitu menakjubkan ini ( Kejadian 1 dan 2, Maz.33 : 6 ). Penciptaan yang
dilakukan Allah jelas berbeda dengan ciptaan atau karya
manusia, karena Allah mencipta dari yang tidak ada, menjadi ada hanya dengan
FirmanNya(Roma 4:17, Ibrani 11:13).
5
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
Apa implikasi kepercayaan kepada
Allah sebagai Pencipta atau apakah
arti dan konsekuensi dari kepercayaan tersebut bagi kita di dunia ini sebagai
orang percaya?
1). Sebagai pencipta, Allah adalah sumber kehidupan kita, karena itu
hidup kita sepenuhnya bergantung kepada Allah, dan kita adalah makhluk
ciptaanNya. Allah berdaulat penuh atas hidup
dan tujuan hidup kita, dan kita akan menemukan kedamaian jika kita
percaya dan taat kepadaNya. Sebagai makhluk milik Allah kewajiban kita adalah
untuk memuliakan Allah dengan hidup kita . ( 1 Kor.6 : 20, 6:20 Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu! )
(Rm 11:36 “11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan
kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! )
2). Pengakuan dan kepercayaan kita akan kemahakuasaan dan kebesaran Tuhan
Allah mendorong kita untuk mengagumi kebesaran penciptaan Tuhan. ( Hal
ini mendorong kita kepada sikap bersyukur dan beribadah kepada Tuhan.
Perasaan kagum,heran dan bersyukur mendorong kita bukan hanya untuk memuji
Tuhan, tetapi untuk selalu berdoa memohon pertolonganNya, semua itu menjadi
dasar dari kehidupan ibadah kita sebagai orang beriman ).
3). Allah pencipta adalah juga pribadi, maka manusia terpanggil untuk menjawab penyataan diri Allah dengan
cara memasuki hubungan yang bersifat
pribadi denganNya. ( Jadi pengetahuan mengenal Allah saja tidak cukup
untuk mengenal Allah, melainkan dibutuhkan hubungan pribadi. Hubungan
tersebut dipelihara dan dikembangan melaui ibadah dan ketaatan kepadaNya.
Kita terpanggil bukan hanya untuk mengetahui siapa Dia, melainkan untuk
mengenalNya dan dalam arti alkitabiah berarti masuk dalam hubungan pribadi
denganNya.
2. Allah Penyelamat
Ketika manusia menyadari keterbatasannya,
keterbatasannya akan ilmu dan teknologi maka manusia cenderung kembali kepada
kepercayaannya kepada Tuhan.
Dalam ajaran Kristen,ajaran tentang
“ keselamatan
dan Allah sebagai penyelamat dalam Yesus Kristus” mempunyai tempat yang sangat penting, bahkan
sentral. ( Sedemikian sentral, sehingga dalam pengakuan Iman Rasuli fakta tentang KRISTUS , mulai
dari pra-eksistensiNya, kelahiran, pekerjaan, penderitaan, kematian, kenaikan
ke Sorga, dan kedatanganNya kembali ). Sesungguhnya agama Kristen lahir karena kepercayaan akan Allah sebagai
“Penyelamat” di dalam Yesus kristus. Sebutan Kristen justru dikenakan kepada orang-orang yang yang menjadi pengikut Kristus. ( Kis .11:26
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil
mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya
disebut Kristen ) .
6
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
Konsep Keselamatan dalam
Perjanjian Lama (PL) :
·
Keselamatan dianggap
sebagai sebagai kelepasan dari kuasa jahat dan bahaya daripada pemilikan atas
berkat-berkat khusus.
·
Keselamatan dianggap sebagai
kelepasan dari segala bentuk ketidak beruntungan, perbudakan, dari sakit
penyakit, dari kekeringan dan kelaparan, dan kelepasan dari musuh-musuh. (
Kej.15,Ul.16 ).
·
Umat perjanjian Lama
mempunyai “Shyahadat” ( pengakuan percaya ) bahwa Allah itu menyelamatkan.
( Maz. 62:2-3, Kel 13:14, kel 14:13, Maz.3:8,
Yes.12:2 ).
·
Dalam kitab Yesaya,
istilah Allah, sama dengan Juru Selamat( Yes.45:21,43:11 ).
Konsep Keselamatan dalam
Perjanjian Baru ( PB )
Apabila dalam PL Allah menyatakan dirinya sebagai
penyelamat, maka didalam Perjanjian
baru (PB) secara jelas Allah menyatakan dirinya sebagai
·
Penyelamat di dalam diri
Tuhan Yesus Kristus, Allah datang ke dunia menjelma menjadi manusia untuk
menyelamatkan manusia yang berdosa.
( Untuk menjadi penyelamat atau Juru Selamat manusia
berdosa,maka Dia harus dapat menanggung penderitaan dan hukuman itu. Dan
untuk tugas itu, maka Juru Selamatnya haruslah juga manusia sejati. Oleh
karena semua manusia telah berdosa dan bercacat, maka Allah sendiri yang tak berdosa dan bercacat
cela menjelma menjadi manusia agar
berperan sebagai “JURU SELAMAT” .
( Yoh 1 : 14,
1Tim 3 :16 ).
Disinilah hakekat Allah yang terdalam, yakni karena
Kasih,Dia tidak sekedar memiliki kasih , tetapi merupakan kasih itu sendiri.
Allah menjelma menjadi manusia karena KasihNya ( Yoh. 3 : 16 )
·
Di dalam penjelmaan ,
maka Tuhan Yesus menjadi teladan yang
paling sempurna mengenai hidup yang dikendaki oleh Allah.
·
Dan keselamatan bukan
hanya bagi satu bangsa saja, tetapi bagi bagi seluruh umut manusia.
·
Dan keselamatan juga
mengandung aspek masa depan, yakni bahwa penyerpunaanNya akan terjadi di masa
yang akan datang, ketika Yesus datang kembali menggenapi janjiNya. ( Efesus
2:4-9).
7
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
1.Mampu
menerapkan konsep Ketuhanan
·
Tuhan Yang Maha Esa
·
Keimanan dan Ketakwaan
·
Filsafat Keimanan
|
Keimanan
Kristen :
· Percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru
Selamat ( Allah mengasihi manusia dan
berinisiatif mencari dan mendatangi manusia berdosa untuk diselamatkan;
datang menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus, lahir, kemuadian mati di
kayu salib untuk menebus dosa-dosa manusia,menyelamatkan manusia , 3 hari
dari kematianNya bangkit, lalu naik ke Sorga, dan berjanji akan datang
kembali ke dunia untuk menhakimi orang yang hidup dan mati pada akhir Zaman nanti
).
· Sebutan Bapa,Putra dan Roh kudus adalah pribadi
Allah. Tiga (3 ) pribadi , bukan 3 Allah. ( apa yang dipikirkan bapa, juga
dipikirkan Putra, juga dipikirkan Roh Kudus, tiga pribadi itu adalah satu
yaitu Allah.
· Keselamatan adalah karya Allah, anugerah Allah dan
bukan hasil karya manusia yang dicapai karena prestasinya.
· Dasar keselamatan adalah anugerah Allah.
· Saluran keselamatan adalah Iman yang menyelamatkan.
· Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. ( Ibrani 11:1 )
· Wujud nyata (realisasi ) keselamatan adalah “ Suatu
hubungan yang diubahkan dan hidup yang diperbaharui,artinya kita memasuki
suatu kualitas hidup baru, hidup dalam hubungan dan persekutuan yang baik dan
benar dengan Allah, yang mendapat ekspresinya dalam kedekatan hubungan kita
dengan sesama, dan bertanggung jawab atas alam semesta ciptaan Tuhan.
· Injil adalah kabar baik yang menyeluruh untuk semua
umat manusia.
· Roh Kudus adalah Roh yang berasal dari Allah. Roh
Kudus adalah Allah yang bekerja untuk
kepentingan umatNya. ( Yes.63)
· Buah-buah Roh Kudus yakni; Kasih, sukacita, damai
sejahtera,kesabaran, kemurahan, kebaikan,kesetiaan, kelemah lembutan,
penguasaan diri ( Galatia 5 : 22-23).
· Kuasa dan Karya Roh Kudus membentuk suatu
persekutuan orang-orang percaya ( gereja), yang tekun dalam persekutuan,
bersaksi dan melayani dalam kasih persaudaraan. ( Kisah. 2 : 41-47).
· Firman Tuhan adalah makanan Rohani bagi orang
percaya,dan Doa adalah Nafas Kehidupan bagi orang percaya.
· Aklitab Perjanjian Lama terdiri dari 39 Kitab dan
Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab , adalah Alkitab orang Kristen.
8
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
·
Mengimplementasikan
hakikat manusia
·
Konsep
manusia
·
Eksistensi
dan martabat manusia
Tanggung Jawab manusia
|
BAB II
M A N U S I A
1.
Manusia menurut pandangan para ahli filsafat
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang
mampu bertanya. Ia mempertanyakan dirinya, keberadaannya, dan dunianya.
Makhluk
menunjuk kepada kenyataan bahwa
manusia adalah ciptaan, bukan pencipta
Adelbert Snijders mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis, paradoksal,
dan multidimensional. Sifat-sifat tersebut juga menjadi sifat-sifat dasariah
segala kebenaran. Pengetahuan yang benar bersifat dinamis, paradoksal, dan
multidimensional.
Manusia adalah
makhluk yang tidak berdaya di hadapan sang pencipta. Ia tidak bisa selamat
tanpa menjalin hubungan yang baik dengan sang penciptanya. Homo religious
merupakan konsep sentral dari antropologi zaman ini.
Para filsuf Kristiani menyatakan bahwa manusia berperilaku secara benar dan mencapai
pemenuhan diri hanya jika dia hidup sesuai dengan aturan agama dan menjadikan
Allah sebagai model hidup satu-satunya.
Imago Dei
; secara harafiah berarti gambar atau rupa Allah , yang mempuyai arti dasar
potensi relasional manusia dengan Tuhan.
Keistimewaan
manusia adalah; Sang Pencipta
mengkaruniakan kemampuan berpikir, maka seorang filsuf yg ternama Aristoteles
memberikan indentitas manusia sebagai animal rationale.
Keistimewaan lainnya adalah; manusia
memiliki bahasa, konseptual ini membedakan manusia dari lain-lain isi alam
semesta ini.
9
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
·
Mengimplementasikan
hakikat manusia
·
Konsep
manusia
·
Eksistensi
dan martabat manusia
Tanggung Jawab manusia
|
Manusia
adalah Makhluk Religius, artiya
manusia mempuyai kesadaran religious, yakni mengakui akan adanya Kodrat Ilahi
di atas manusia, serta selalu berorientasi terhadap yang dianggap Ilahi.
Manusia
adalah makhluk Sosial, artiya
manusia memiliki suatu kencenderugan untuk berorientasi terhadap sesama yang
mengambil bentuk dalam menciptakan pranata sosial.
Manusia
adalah makhluk Rasional, artinya
manusia diciptakan dengan potensi rasional yang memungkinkannya mengembangkan
kebudayaan.
Manusia
adalah makhluk Etis, artinya
manusia mempunyai kesadara etis untuk membedakan yang baik dan tidak serta
merta mempunyai kebebasan memilih dari
dua alternative , dan karenanya mempunyai tanggung – jawab atas pilihannya.
10
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
·
Mengimplementasikan
hakikat manusia
·
Konsep
manusia
·
Eksistensi
dan martabat manusia
Tanggung Jawab manusia
|
2. Hakekat
manusia menurut Pandangan Kristen
(1
). Manusia adalah Makhluk Ciptaan
Allah ( Kejadian 1 dan 2 ).
Sebagai makhluk ciptaan Allah manusia bergantung kepada
Allah, dan Allah berdaulat penuh atas diri manusia. Itulah sebabnya secara
hakiki manusia mendambakan relasi dengan
Allah.
(2). Manusia Adalah “ Gambar Allah “ ( Imago Dei : bahasa latin) ( Kejadian 1 : 27 )
,artinya :
·
Manusia derajad
dan martabatnya lebih tiggi dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain, karena
manusia dikaruniai pikiran, perasaan dan kemauan ( akal, budi, pikiran da
perasaan ).
·
Manusia memilki
kemuliaan, kebearan dan kesucian. Kemuliaan yang dimiliki manusia adalah
ketika ia dapat berhubungan atau bersekutu dengan Allah.
(manusia
tidak dapat taat, dan memberotak melawan Allah, itulah yang terjadi ketika
manusia ingin mejadi seperti Allah, dan menuruti peritah Iblis. Sejak saat
itulah semua manusia berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah ).
(3). Manusia
Sebagai makhluk Sosial . ( Kejadian 2 : 18)
“ TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau
manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia."
·
Manusia tidak dapat hidup sendiri,
selalu membutuhkan orang lain.
·
Allah menghendaki manusia hidup
dengan sesamanya.
Ada ahli Teologi mengatakan “ bahwa hanya dalam hubungan dengan orang
lain,kita akan dapat memahami dan menemukan hakekat kita sebagai manusia”
Dalam kitab
Efesus 4:11-16 : “Kita dituntut untuk tidak hanya
memperhatikan pertumbuhan dan kepentingan individu dan juga bertanggung –
jawab untuk pertumbuhan bersama – sama “.
11
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
·
Mengimplementasikan
hakikat manusia
·
Konsep
manusia
·
Eksistensi
dan martabat manusia
Tanggung Jawab manusia
|
(4 ). Manusia Sebagai Makhluk Rasional dan berbudaya ( Kejadian 1:16-18
dan 2:15 ).
· Menurut Alkitab Tuhan Allah member perintah kepada
manusia untuk memerintah, menakhlukan alam semesta serta memeliharanya.
Inilah yang disebut TUGAS MANDAT . Manusia diberi mandat Allah artiya
mewakili Allah.
· Jadi berbudaya adalah perintah atau mandate yang
kita sebut dengan mandate kebudayaan.
Dan mandat atau perintah itu hanya bisa
dilaksanakan, karena Tuhan
memperlengkapi manusia dengan potensi rasional ( kemampuan rasional ).
Rasionalitas yang dimiliki manusia berbuah dan membawa kita ke zaman ilmu dan
teknologi modern. ( kej. 1:16-18, 2:15)
· Pertanyaannya, untuk apa dan untuk siapa kemajuan
ilmu dan teknologi tersebut ?
· Jika kita berpandangan bahwa potensi rasional
manusia dengan segala produknya dan hasilnya, dipakai untuk mengasihi Allah
serta untuk kemuliaanNya itulah yang tepat.
Di dalam Kekristenan kita mengenal “ Hukum Kasih “
atau Hukum Yang Utama ( Matius 22:37-39)
22:37 Jawab Yesus
kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan
segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
22:39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Hukum
Kasih itulah yang rem agar tidak menyalah gunakan mandat atau tugas yang diberikan Tuhan Allah kepada manusia.
(5). Manusia Sebagai Makhluk
Etis
Secara klasik,
Alkitab mengambarkan bahwa manusia diberi “ hukum” atau “nomos”
oleh Allah dalam bentuk larangan memakan buah pengetahuan yang baik, dan yang
jahat. ( Kej.2:17)
“Nomos”
itu menempatkan manusia pada persimpangan jalan dimana ia dapat memilih
diantara dua alternative, yaitu ketaatan atau pelanggaran? Dalam hal ini manusia dituntut pertanggung –jawaban
etis.
Dengan
demikian kita dapat mengatakan bahwa manusia adalah makhluk Etis, dalam arti
:
1).
Mempunyai kesadaran etis untuk membedakan yang baik,dan buruk, benar dan
salah.
2).
Mempunyai kebebasan etis yakni memilih secara bebas dari kedua alternative.
3).
Manusia mempunyai pertanggung – jawaban etis, yaitu bertanggung –jawab atas
pilihannya.
12
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
·
Mengimplementasikan
hakikat manusia
·
Konsep
manusia
·
Eksistensi
dan martabat manusia
Tanggung Jawab manusia
|
(4 ). Manusia Sebagai Pendosa ( Sinner )
Manusia diperhadapkan pada berbagai
permasalahan akibat berbagai ulahnya sendiri yang tidak bertanggung- jawab.
Di dalam Kekristenan dipercayai bahwa
hal ini disebabkan karena manusia telah jatuh kedalam dosa.
( Kejadian 3).
Dosa dipahami bukan sekedar
pelanggaran moral, tetapi sikap memberontak
kepada perintah Allah,yakni menolak otoritas Allah yang menentukan
tujuan hidup manusia.
Dosa mengandung
konsekuensi-konsekuensi etis dan moral
dalam berbagai jenis dimensi manusia, yaitu : sesama dan diri sendiri,
dan hubungan dengan alam semesta.
Karena hakekatnya manusia sebagai
makhluk social, maka dosa tidak dapat dibatasi hanya sebagai dosa pribadi
atau individu, tetapi juga harus dipahami sebagai dosa social. ( Perbuatan
dosa yang dilakukan Adam dan Hawa, tidak ditanggungnya sendiri, tetapi anak
da keturunannya).
Jadi yang dimaksudkan dosa social
yaitu : ia dihasilkan tanpa sengaja atau pilihan bebas, tetapi menghasilka
konsekuensi yang jahat, pelakunya tak merasa bersalah dalam pengertian yang
biasa. (menurut Gregory Baum dalam Relegion and alienation).
Pada saat kita melakukan pekerjaan
harian dan memenuhi kebutuhan serta
kewajiban kita, ternyata sering tidak kita sadari membentuk dosa social. Demikian juga
simbul-simbul agamawi, yang hidup dalam imajinasi dan didukung oleh
masyarakat yang membenarkan serta memperkuat yang tidak adil.
Dosa dapat mengambil bentuk secara
social dan stuktural, misalnya dengan berbagai ketidakadilan yang ada dalam
berbagai tatanan social kemasyarakatan, dalam bidang ekonomi, politik dan
kebudayaan, hubugan antar agama dan lain- lain.
13
|
Materi
Perkuliahan pada pertemuan 1
Diakhir
perkuliahan diharapkan mahasiswa :
·
Mengimplementasikan
hakikat manusia
·
Konsep
manusia
·
Eksistensi
dan martabat manusia
Tanggung Jawab manusia
|
Definisi DOSA menurut beberapa ayat Alkitab :
1.
Dosa
diartikan sebagai pelanggaran terhadap
hukum Allah. ( 1 Yoh. 3 : 4)
2.
Orang yang tahu
bagaimana ia harus berbuat baik tetapi ia tidak melakukannya disebut dosa
(Yak.4:17)
3.
Alkitab
menyatakan segala sesuatu yang dilakukan tanpa Iman, berarti dosa (Roma 14:23
)
4.
Dosa juga bias
disamakan dengan kejahatan,sebab setiap kejahatan berarti dosa (1Yoh.5:17).
(5). Manusia Dimampukan Untuk Memperbaiki Hubungan Baiknya dengan Allah, Sesama dan
Alam Ciptaan
· Alkitab member kesaksian bahwa ada pengharapan akan
kemungkinan memperbaiki hubungan dengan Allah yang telah rusak karena dosa.
· Kekristenan percaya akan penyelamatan dan pembaharuan Allah melalui
Kristus dan Roh Kudus.
· Orang Kristen terpanggil untuk memperbaiki hubungan
yang baik dengan Tuhan Allah.
· Orang Kristen terpanggil untuk menolak berbagai
ketidak- adilan dalam tatanan social, ekonomi, dan politik serta
memperjuangkan adanya keadilan , sehingga ada perdamaian.
14
|
0 Response to "Materi Kuliah Pengembangan Diri Agama Kristen Kebidanan RS Jakarta "
Post a Comment