7. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk
Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
A.
Latar Belakang
Agama
memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi
pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia
maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat.
Pendidikan
Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi spritual mencakup
pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Penerapan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang
bertujuan mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang berbeda untuk
mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan pemahaman, tingkat
kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.
Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah “standar
moral” Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan
dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan dengan
Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan
sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan
Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan
berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat
dalam Kehidupan Anak-anak.
Hakikat Pendidikan Agama Kristen
(PAK) seperti yang tercantum dalam hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia
tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat
memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang
dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan
hidupnya. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam
kehidupan pribadi maupun sebagai bagian
dari komunitas.
Pada
dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik (euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL (ALLAH
BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan
KARYANYA, dan aspek NILAI-NILAI
KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah
mengacu pada dogma Allah Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap
Allah Tritunggal dan karya-Nya harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang
dapat dilihat dalam kehidupan keseharian peserta didik.
Berdasarkan
pemahaman tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di
sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara substansial mampu mendorong
terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta didik, terutama dalam pengayaan
nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik dan mendalam diajarkan di
dalam gereja.
Fokus Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia (life centered). Artinya, pembahasan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai
cahaya yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai
wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu
manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di
sekitar peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai dinamikanya.
B.
Tujuan dan Fungsi
1. Mata
pelajaran PAK di SMA /SMK bertujuan:
a.
Memperkenalkan Allah
Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta didik bertumbuh iman
percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
b.
Menanamkan pemahaman tentang Allah dan
karya-Nya kepada peserta didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya
c.
Menghasilkan manusia Indonesia yang
mampu menghayati imannya secara bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.
2. Fungsi
a.
Memampukan peserta
didik memahami kasih dan karya Allah dalam kehidupan sehari-hari
b.
Membantu peserta
didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari
C.
Ruang Lingkup
Ruang
lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.
Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan
Roh Kudus) dan karya-Nya
2.
Nilai-nilai kristiani.
Karena
jenjang pendidikan SMA?SMK merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan dasar
dan menengah serta persiapan memasuki perguruan tinggi, maka sebagai klimaks
dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAK di jenjang SD sampai SMA,
peserta didik dibimbing untuk mampu memberitakan kabar baik dan menjadi pembawa
damai sejahtera dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan keluarga, gereja,
masyarakat dan bangsa.
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kelas X, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Nilai-Nilai Kristiani
|
|
1. Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan
kehidupan sosial dengan menunjukkan
bahwa remaja Kristen bertumbuh sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan
identitas
|
1.1 Mengalami
proses pertumbuhan sebagai pribadi yang dewasa dan memiliki karakter yang
kokoh dengan pola pikir yang komprehensif dalam segala aspek
1. 2 Mengidentifikasi
berbagai pergumulan dalam keluarga dalam kaitannya dengan pengaruh
modernisasi
|
Kelas X, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Nilai-Nilai
Kristiani
|
|
2. Mewujudkan nilai-nilai
Kristiani dalam pergaulan antar pribadi dan kehidupan sosial dengan menunjukkan bahwa remaja Kristen bertumbuh
sebagai pribadi dewasa yang tidak kehilangan identitas
|
2.1
Mengidentifikasi berbagai pergumulan
dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi
2.2 Menjelaskan
makna kebersamaan dengan orang lain tanpa kehilangan identitas
|
Kelas XI, Semester 1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Nilai-Nilai
Kristiani
|
|
1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang diperhadapkan
dengan gaya
hidup modern serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan
menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari
|
1.1
Mengidentifikasikan dan mewujudkan
nilai-nilai Kristiani
1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pergaulan antar pribadi dan sosial
|
Kelas XI, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
|
Nilai-Nilai
Kristiani
|
|
|
2. Merespon nilai-nilai Kristiani yang
diperhadapkan dengan gaya
hidup modern serta perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan menjelaskan cara mewujudkannya dalam kehidupan
sehari-hari
|
2.1 Mewujudkan
nilai-nilai Kristiani di dalam menghadapi gaya hidup modern
2.2 Memahami dan
bersikap kritis terhadap perkembangan budaya serta ilmu pengetahuan dan
teknologi
|
Kelas XII, Semester
1
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Nilai-Nilai Kristiani
|
|
1. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam perannya
sebagai warga Gereja dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM,
khususnya dalam tindakan sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera
|
1.1 Menjelaskan gereja dan perannya sebagai
institusi sosial dan sebagai persekutuan orang percaya di tengah tantangan
kehidupan masa kini
1.2 Bersikap
kritis terhadap peran agama dalam masyarakat
|
Kelas XII, Semester 2
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Nilai-Nilai
Kristiani
|
|
2. Bertanggung jawab sebagai orang Kristen dalam perannya
sebagai warga gereja dalam mewujudkan nilai-nilai demokrasi dan HAM,
khususnya dalam tindakan sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera
|
2.1 Bersikap
kritis terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM dalam hidupnya
2.2 Mewujudkan
perannya sebagai pembawa kabar baik dan damai sejahtera secara pribadi dan
komunitas
|
E. Arah Pengembangan
Standar kompetensi dan kompetensi
dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan indikator pencapaian
kompetensi, materi pokok, kegiatan pembelajaran, yang diperlukan untuk
penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu diperhatikan Standar Proses
dan Standar Penilaian.
0 Response to "SKL Pendidikan Agama Kristen SMA/SMK"
Post a Comment