POTRET GURU PENDIDIKAN AGAMA JAMAN ERA GLOBALISASI

Kehidupan Guru dimanapun berada saat ini masih mendapat nilai positif di masyarakat.
Dari jaman dulu sampai sekarang pun masih memiliki sebutan " PAHLAWAN TANPA TANDA JASA"
Kehidupan ekonomi gurupun tak sepuruk jaman dulu... sekarang boleh dikatakan lebih baik.
Untuk Guru Agama PNS di Indonesia... khususnya di Ibukota Negara Indonesia, terdapat 2 versi:
1. Guru Agama PNS yang diangkat atau dibawah naungan Kementerian Agama
2. Guru Agama PNS yang di angkat atau dibawah naungan Penda Provinsi DKI Jakarta

Guru Agama Pemda dan Guru Agama Kemenag, secara politik, administrasi... kedudukan dan fungsi terdapat banyak kesamaan, Menurut para guru agama Kemenag ... hanya pendapatan yang berbeda, karena guru kemenag hanya di titipkan bertugas Di Pemda.
Walaupun sama- sama mengajar di sekolah Negeri  di DKI Jakarta ...Guru Agama Kemenag kalah  jauh kesejahteraannya dibanding dengan guru Pemda. Guru Agama Pemda dapat Tunjangan Kinerja Daerah (TKD ) yang cukup tinggi, melebihi gaji pokok... guru agama kemenag tidak mendapat TKD.

Ternyata hal tersebut berdapak luas bagi Guru -guru Agama kemenag. Dan pada akhirnya guru Agama kemenag di sekolah negeri ingin diperlakukan sama dengan guru Agama Pemda....dan harus berjuang terus dan terus berjuang...
bahkan siapa Ibu kandung dan ayah kandung yang mengangkat atau menungi Guru guru Agama Kemenagpun ... atau yang mengajinya dari dia lahir, dan yang membesarkannya, ... akan rela dia tinggalkan bahkan  mencari Ibu dan Bapak baru yang lebih menjanjikan kesejahteraannya.

Bertolak dari peristiwa dan cerita tersebut....menurut saya sangat memprihatinkan. 
Sehingga memunculkan banyak pertanyaan? Benar atau baik  atau tidak baik keinginan Guru Agama Kemenag di sekolah negeri status kepegawaian nya pingin di DKI  agar dapat TKD ?  Apakah jika nanti Kemenag TKD nya lebih tinggi.... guru2 akan minta balik lagi ke Kemenag? ( Kata guru2... " mana mungkin?" Gedean TKD Pemda DKI ).

Pada Akhirnya...segi negatif dikatakan bahwa  Guru Agama sekarang seolah yang dikejar adalah UANG.
Sehingga akan ada pertanyaan : Masih layakkah guru Agama, Khususnya Guru Agama Kristen... orientasinya PELAYANAN ? Masih layakkah menyandang julukan Pahlawan?
Hal tersebut dapat menjadi bahan perenungan bersama..... ?

Tweet