SILABUS MATA PELAJARAN:
PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Satuan
Pendidikan : SMA
Kelas : X
Kompetensi
Inti :
KI 1
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
|
KI 2
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
|
KI 3
|
:
|
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
|
KI 4
|
:
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1.1
Mensyukuri karunia Allah
bagi dirinya yang terus bertumbuh sebagai pribadi dewasa.
2.1. Mengembangkan perilaku sebagai pribadi yang terus
bertumbuh menjadi dewasa.
3.1. Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang
terus bertumbuh menjadi dewasa.
|
Menjadi manusia dewasa dalam iman
- Bertumbuh menjadi dewasa
|
Mengamati
·
Mengamati
perbedaan yang dialami ketika sudah duduk di kelas X, dibandingkan dengan di
kelas IX.
Menanyakan
·
Perbedaan
antara orang yang dewasa dengan yang belum dewasa.
Mengeksplorasi
·
Merumuskan,
apa saja ciri-ciri orang yang sudah dewasa dalam iman dan aspek perkembangan
lainnya.
·
Mewawancarai
dua orang dewasa yang dijadikan panutan, tentang pengalaman yang menolong mereka
untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
·
Membayangkan,
apa jadinya bila orang bertambah usia, tetapi tidak menunjukkan ciri-ciri
sebagai orang dewasa.
·
Melakukan
kajian tentang perilaku seorang yang berkepribadian matang dalam diri Tuhan
Yesus, tokoh-tokoh Alkitab lainnya, dan melalui Mazmur 90, menyimpulkan, apa saja hal-hal yang harus
dilakukan untuk menjadi dewasa dan bertanggung jawab.
·
Mendiskusikan
isu-isu yang dihadapi sebagai orang yang berangkat menjadi dewasa.
Mengasosiasikan
·
Mencocokkan
ciri-ciri orang yang sudah dewasa yang diperoleh dari hasil eksplorasi,
dengan tabel yang berisi daftar ciri-ciri orang dewasa, yang terdiri dari 5
aspek: jasmani, intelektual, emosi, sosial, moral/ spiritual.
·
Memberikan
contoh-contoh pribadi yang
dewasa
dari kisah-kisah yang diambil dari media massa/internet.
Mengomunikasikan
·
Mengutarakan
ciri-ciri mana yang ditemukannya pada orang-orang dewasa yang ada di
sekitarnya.
·
Melaporkan
hasil wawancaranya terhadap dua orang yang jadi panutan.
·
Membuat komitmen untuk mengembangkan
kepribadian yang matang berdasarkan tanda-tanda manusia yang bertumbuh
sebagai pribadi dewasa.
Teks Alkitab acuan:
-
1
Korintus 13:11
-
1
Timotius 4:12
-
Yakobus
5: 12
·
Membagikan
apa yang dipelajari tentang ciri-ciri orang dewasa, kepada orang-orang lain
di sekitarnya (rumah, lingkungan).
|
Tes:
1.
Tes tertulis tentang
ciri-ciri pribadi yang dewasa.
2.
Tes
tertulis tentang pesan Alkitab mengenai tugas sebagai orang dewasa yang
bertanggung jawab.
Tugas:
3. Mewawancara dua orang dewasa,
untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang membuat mereka bertumbuh menjadi
orang yang bertanggung jawab.
4. Membuat sebuah komitmen
untuk mengembangkan kepribadian yang
matang dalam hal: moral/spiritual,
jasmani, intelektual, emosi, dan
sosial dalam bentuk:
penilaian diri, karya seni, karya tulis atau unjuk kerja lainnya.
5. Membuat doa syukur untuk
pemeliharaan Allah yang membuat dirinya terus bertumbuh menjadi dewasa.
Hasil karya
6.
Melaporkan
hasil observasinya dalam bentuk tabel yang berisi perbedaan antara orang
dewasa dengan yang belum dewasa.
Portofolio:
7.
Menuliskan
isu-isu yang dihadapi dirinya sebagai orang yang berangkat menjadi dewasa.
|
7
mg
x 3 jp
|
1. Alkitab
2. Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang
Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas X
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas X
5.
Artikel
majalah atau buku tentang menjadi dewasa
6.
Konkordansi
Alkitab
|
1.2
Menghayati nilai-nilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih dan keadilan
dalam
kehidupan sosial.
2.2
Meneladani Yesus dalam mewujudkan nilai-nilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
3.2.
Memahami makna nilai-nilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
4.2
Menerapkan nilai-nilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam kehidupan.
|
-
Makna
kesetiaan, keadilan, dan kasih
-
Nilai Kristiani
dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
|
Mengamati
·
Mengamati
(atau melakukan studi kasus) dari pengalaman, dan dari berbagai sumber
belajar lainnya, seberapa jauh ada wujud kesetiaan, kasih, dan keadilan di
masyarakat.
Menanyakan
·
Melakukan
kunjungan ke kantor pemerintah/Lembaga Hukum, untuk mendapatkan informasi,
bagaimana kantor-kantor tersebut mempraktekkan kesetiaan, kasih dan
keadilan. Kegiatan ini bisa dipakai
sebagai konfirmasi terhadap apa yang sudah ditemukan dari tugas mengamati
sebelumnya.
Mengeksplorasi
· Menggali dari Alkitab,
tentang makna kesetiaan, kasih dan keadilan seperti yang diajarkan para nabi
dan Tuhan Yesus.
· Mendalami kembali
nilai-nilai Kristiani, seperti buah-buah roh (kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri) yang sudah pernah diekplorasi pada kelas VII. (Teks.Alkitab
yang dipakai: Ul. 16:19-20 ; Maz. 106 : 3 ; Ams. 21:15, 29:4 ; Yes 56 :1 ; Yer 22:3;
Mat. 23:23 ; Roma 3:25-26.; Yoh 15:11-14 ; Filipi 2:5-8. Gal. 5: 22.)
· Melakukan kajian dengan
menggunakan berbagai sumber, apa kerugian bila nilai-nilai kesetiaan, kasih
dan keadilan tidak diterapkan, dan sebaliknya, apa keuntungannya bila
nilai-nilai itu diterapkan. Pemahaman
terhadap nilai Kristiani secara bertahap lebih diperdalam untuk mengangkat
esensi terdalam dari nilai-nilai Kristiani, yaitu bagaimana mewujudkannya
dalam kehidupan remaja, terutama bagaimana melakukan kebaikan bagi orang lain
yang dilandasi oleh kasih dan kerelaan untuk berkorban.
· Membuat kesimpulan, mengapa
nilai-nilai kesetiaan, kasih dan keadilan perlu diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, dalam berbagai unjuk kerja (puisi, tulisan di majalah, dsb.).
Mengomunikasikan
· Merumuskan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam 3 bulan mendatang: bagaimana mewujudkan nilai
kesetiaan, kasih, dan keadilan seperti yang telah diteladaninya dari para
nabi dan Tuhan Yesus.
|
Tes:
1.Tes tertulis (seperti menulis esai) tentang
keadilan, kasih yang berkorban, kesetiaan dan keterhandalan sebagai
nilai-nilai Kristiani.
Tugas:
2.Bermain peran tentang
membiasakan diri mewujudkan nilai-nilai Kristiani dan guru menilai aspek isi,
alur, penokohan, ekspresi, dan penghayatan.
3.Menuliskan refleksinya
tentang kasih dan keadilan dengan menggunakan Mat 5: 14-30 ; Maz 71:22
; Maz. 89 : 1-9 ; Rm. 2:18 ; Ams 3:26
atau ayat-ayat lainnya.
4.Merumuskan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam 3 bulan mendatang: bagaimana mewujudkan nilai
kesetiaan, kasih, dan keadilan seperti yang telah diteladaninya dari para
nabi dan Tuhan Yesus.
Portofolio
5.Menuliskan laporan hasil
kunjungan ke kantor pemerintah/ Lembaga Hukum yang ada di lingkungannya.
6.Melaporkan hasil pengamatan
(atau hasil studi kasus) tentang bagaimana kesetiaan, kasih, dan keadilan
diwujudkan di masyarakat.
Penilaian diri (Self-assessment):
7.Melakukan refleksi tentang
penerapan nilai-nilai kesetiaan, kasih, dan keadilan dalam kehidupannya
melalui lagu,
cerita, kesaksian, dan unjuk kerja lainnya.
|
6 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas X
4.
Buku
Petunjuk Guru Kelas X
5.
Artikel
koran/ majalah, dan informasi dari Kantor Pemerintah/ Lembaga Hukum
6.
Konkordansi
Alkitab
|
1.3
Mengakui peran Roh Kudus
dalam membaharui kehidupan
orang beriman.
2.3.
Bersedia hidup baru
sebagai wujud percaya pada peran Roh Kudus sebagai pembaharu.
3.3. Menjelaskan
peran Roh Kudus dalam membaharui
kehidupan orang beriman
4.3.1. Memberikan kesaksian tentang peran Roh Kudus sebagai pembaharu
4.3.2. Mengkaji bagian
Alkitab yang berbicara mengenai peran Roh Kudus dalam membaharui kehidupan
orang beriman dari kitab Kisah Rasul
|
-
Peran Roh Kudus
bagi orang percaya
|
Mengamati
·
Mengamati
seberapa jauh kotbah di gerejanya membahas tentang peran Roh Kudus.
Menanyakan
·
Menanyakan
peran Roh Kudus dalam kehidupan keluarga, gereja dan masyarakat.
Mengeksplorasi
·
Mengkaji
peran Roh Kudus berdasarkan ayat-ayat Alkitab sebagai berikut:
-
Roma 15:1-5
-
Markus 13: 11
-
Yohanes 14:16-17,
26; 16:13
-
Roma 5:5; 8:14
-
1 Korintus 12: 7-11
-
Efesus 1: 14
-
Galatia 5: 18
·
Menyimak
penjelasan tentang pentingnya menyerahkan diri dalam pimpinan Roh Kudus dan
membiarkan Roh Kudus membimbing ke arah hidup yang benar (menyelesaikan
konflik, tidak mementingkan diri sendiri, hidup berkenan di hadapan Allah dan
sesama).
Mengasosiasikan
Membuat daftar beberapa bagian Alkitab yang
menulis tentang pembaruan hidup oleh Roh Kudus. Pada tiap bagian Alkitab yang
dipilih, peserta didik membuat komentar. Misalnya Roma 8:1-17: Hidup oleh
Roh.
Mengomunikasikan
·
Menuliskan doa yang
menunjukkan keyakinannya pada Roh Kudus yang mengarahkan hidupnya ke arah yang benar.
·
Membuat evaluasi
diri dalam dua
minggu terakhir,
apakah ia
mampu berpikir, berkata dan bertindak sesuai dengan bimbingan Roh
Kudus; jika tidak, apa
alasannya. Hasil evaluasi ini diperlihatkan di kelas
sebagai masukan untuk terus memperbaiki gaya hidup dan meningkatkan iman
percayanya.
|
Tes tertulis:
1.Tentang peran Roh Kudus
untuk kehidupan orang percaya.
Tugas:
2.Penilaian
terhadap karya, yaitu daftar bagian Alkitab dan komentar yang diberikan.
Portofolio:
3.Penilaian terhadap
kelengkapan dan hasil mengerjakan tugas wawancara.
4.Penilaian terhadap
kelengkapan mengerjakan tugas melakukan kajian terhadap bagian Alkitab
tentang peran Roh Kudus.
5.Penilaian terhadap
kelengkapan mengerjakan tugas merumuskan langkah-langkahnya dalam menyaksikan
peran Roh Kudus bagi dirinya, keluarganya, gerejanya, dan masyarakat/
lingkungannya.
Penilaian diri (Self-assessment):
6.Evaluasi diri tentang apakah sikap hidupnya telah menunjukkan
kebergantungannya pada bimbingan Roh Kudus.
|
6 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas X
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas X
5.
Artikel
koran/ majalah, dan informasi dari
buku tentang peran Roh Kudus (Dogmatika)
6.
Konkordansi Alkitab
|
1.4 Mensyukuri karunia Allah melalui kebersamaan dengan orang
lain tanpa kehilangan identitas.
2.4 Bersedia hidup bersama dengan orang lain
tanpa kehilangan identitas.
3.4 Menjelaskan makna kebersamaan dengan orang
lain tanpa kehilangan identitas
4.4 Menjalani kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas
|
-
Karunia Allah dalam
kepelbagaian
-
Persahabatan
yang sejati.
-
Pacaran
yang sehat menurut iman Kristiani.
-
Diriku
bersama dengan orang lain
|
Mengamati
· Mengamati kemajemukan yang
ditemukan di lingkungan dan di masyarakat: dari segi suku/adat istiadat,
makanan, bahasa/ dialek, agama, dsb. Melaporkan
hasil pengamatannya melalui berbagai penampilan seperti: pakaian adat, makanan khas, nyanyian
daerah, logat bahasa daerah, gambar-gambar rumah ibadah dan ritual agama dari
masing-masing agama.
Menanyakan
· Menanyakan untung dan
ruginya memiliki kemajemukan seperti itu bagi bangsa dan negara Indonesia.
Mengeksplorasi
·
Membagikan suka-duka dalam pengalamannya menjalin hubungan pertemanan dan persahabatan.
·
Melakukan curah
pendapat tentang pacaran yang sehat dalam kehidupan mereka sebagai remaja.
Dapat dimulai dengan berbagi cerita tentang alasan menyukai seseorang/alasan
jatuh cinta.
·
Mendiskusikan
tentang pacaran dalam Iman Kristen (teks pembanding: I Korintus 3:16-17 ; 6:
18-20 ; Roma 1:24-29). Cerita Alkitab pembanding adalah Kisah Simson dan
Delila.
·
Mendiskusikan
bagaimana caranya membangun hubungan
pacaran yang baik dan bertanggungjawab.
·
Mengkaji
prinsip-prinsip
persahabatan yang Yesus
teladankan, yang membuat identitas diri-Nya makin nampak, antara lain:
-
melayani dengan merendahkan diri (Yohanes 13:15).
-
saling mengasihi (Yohanes 15:12-17).
-
mempercayai seseorang dengan memberikan kesempatan (Yohanes 18:12-27).
-
·
Mengkaji tentang
pentingnya memelihara identitas diri sebagai pribadi dan remaja Kristen di
tengah keberagaman berdasar pada kehidupan Nuh ( Kejadian 6:9, 11,12) dan
Salomo (I Raja-raja 11:38) ; (Bandingkan beberapa bagian Firman Tuhan Roma 1:17, Yehemia 18:19-20, Galatia 2 :14,
II Petrus 2:4-10, I Yohanes 1 : 6, I
Yohanes 5:20, III Yohanes 1:3).
Mengasosiasikan
·
Tentang
hakekat pertemanan dan persahabatan yang dapat dijalin tanpa melunturkan
kepribadian.
·
Menemukan makna
persahabatan dalam kehidupan umat
Kristiani
melalui pemahaman atas teks-teks Alkitab berikut: Amsal 17:17, I Samuel 18,
20. Yohanes 15 : 13.
Mengomunikasikan
·
Memberikan
pendapat setelah membaca kasus dari surat pembaca tentang kekerasan dalam
berpacaran.
·
Membuat sebuah
poster tentang pacaran yang sehat sesuai iman Kristen sebagai wujud komitmen mereka
untuk membangun hubungan pacaran yang sehat.
·
Membuat sebuah
cerita dengan tema “REMAJA KRISTEN DI
TENGAH KEBERAGAMAN” sebagai bentuk
ungkapan pemahaman akan iman Kristen yang dewasa.
|
Tes:
1. Secara tertulis tentang
pentingnya identitas diri sebagai
sikap iman Kristen yang dewasa di tengah keberagaman dan tiga contoh bagaimana
ini dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Prinsip persahabatan yang
diajarkan Yesus.
3. Memberikan contoh apa yang
dilakukan Tuhan Yesus untuk sahabatNya.
Tugas:
4. Presentasi dengan cara yang
unik mengenai hasil pengamatan terhadap kemajemukan yang ditemukan (misalnya
membawa makanan atau pakaian yang khas dari budaya tertentu, foto-foto
tentang daerah tertentu, dsb.)
5. Portofolio (dipilih minimal 3 dari berbagai
penugasan yang diberikan selama KBM).
Penilaian diri (Self-assessment):
6.
Tentang
kualitas dirinya sebagai sahabat sejati.
7.
Tentang
kesiapannya untuk berpacaran.
|
9
mg
x 3 jp
|
1. Alkitab
2. Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3. Buku Siswa PAK Kelas X
4. Buku Petunjuk Guru PAK Kelas
X
5. Artikel koran/ majalah, buku
tentang persahabatan, buku tentang pacaran, buku tentang adat istiadat yang
ada di Indonesia
6. Konkordansi Alkitab
|
|
|||||
1.4
Mensyukuri keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia
dan alam.
2.5 Merespon keberadaan Allah sebagai pembaharu dalam relasi dengan sesama manusia dan alam.
3.5 Memahami keberadaan Allah sebagai pembaharu kehidupan manusia
dan alam.
4.5. Mengekspresikan diri sebagai pribadi yang
mengalami pembaharuan.
|
-
Keberadaan
Allah sebagai pembaharu kehidupan.
-
Karya
Allah dalam membaharui kehidupan.
-
Peran
remaja Kristen dalam pembaharuan hidup manusia dan alam.
|
Mengamati
·
Mengamati
lingkungan sekitar sambil merenungkan, apakah semua yang terjadi di alam
adalah karena kebetulan, atau karena Allah yang Mahakuasa mengambil peranan
penting?
Menanyakan
·
Menanyakan
bagaimana Allah membaharui kehidupan alam dan manusia.
Mengeksplorasi
·
Dalam kelompok, membahas bagian Alkitab
yang menulis tentang Allah yang
membaharui hidup manusia
dan alam.
·
Mengkaji
cerita inspiratif dan menarik hubungannya dengan pengalaman pribadi mereka. Cerita
inspiratif bisa diambil
dari Alkitab ataupun cerita lainnya tentang Tokoh Humanis atau para
pekabar Injil. Inti cerita tentang Pembaharuan Hidup.
·
Membahas bagian Alkitab mengenai
Allah yang membaharui hidup manusia dan alam. (Jika memungkinkan, peserta
didik dapat menonton bersama film tentang Kisah Nuh). Diambil dari teks Yeremia 1: 4-10 tentang
Yeremia yang diangkat oleh Allah untuk mencabut dan merubuhkan, membinasakan
dan meruntuhkan, membangun dan menanam, atau dengan kata lain membuang yang
rusak dan menghasilkan pembaharuan.
Mengomunikasikan
· Membuat tulisan pendek atau karya kreatif lainnya tentang peran
remaja Kristen dalam turut serta mendukung pembaharuan hidup manusia dan
alam. Tulisan atau karya tersebut dibahas dalam 1 kali pertemuan (dibacakan
atau dipresentasikan) (Contoh karya kreatif: tulisan, lukisan, puisi, doa,
karya seni lainnya).
|
Tes tertulis:
1.
Tentang arti Allah sebagai pembaharu
kehidupan.
2.
Contoh-contoh
bagaimana Allah membaharui kehidupan.
Tugas:
3. Diskusi tentang apa saja
masalah yang dihadapi sebagai remaja.
4. Diskusi tentang bagaimana
Allah membaharui kehidupan.
Portofolio:
5. Dari berbagai penugasan
yang diberikan selama KBM.
|
6 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas X
4. Buku Petunjuk Guru PAK Kelas
X
5. Artikel koran/ majalah, atau
buku tentang hakekat Allah (Dogmatika)
6. Konkordansi Alkitab
|
SILABUS MATA PELAJARAN:
PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Satuan
Pendidikan : SMA
Kelas : XI
Kompetensi
Inti :
KI 1
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
|
KI 2
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
|
KI 3
|
:
|
Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
|
KI 4
|
:
|
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1.1 Mengakui peran
Allah dalam kehidupan keluarga.
2.1 Mengembangkan perilaku tanggung jawab sebagai wujud dari pengakuan terhadap
peran Allah dalam kehidupan keluarga.
3.1
Menjelaskan peran Allah
dalam kehidupan keluarga.
4.1. Bersaksi tentang peran Allah dalam keluarganya.
|
Keluarga dan
Modernisasi
-
Peran Allah dalam kehidupan
keluarga
-
Hakikat
keluarga
-
Makna
keluarga yang bertumbuh.
|
Mengamati
·
Melakukan pemetaan
pikiran (mind mapping) tentang
kehidupan manusia berdasarkan sumber belajar yang dimilikinya (buku, artikel
majalah/koran, internet, dsb.).
Menanyakan
·
Menanyakan
apa yang diinginkan remaja sebaya dari orangtua dan keluarga dan apa yang
diinginkan orangtua dan keluarga dari remaja.
Mengeksplorasi
·
Menganalisis
hasil penelitian tentang apa yang diinginkan remaja sebaya dari orangtua dan
keluarga.
Mengasosiasikan
·
Hasil
penelitian dibandingkan dengan apa yang Allah inginkan dari keluarga,
berdasarkan penjelasan guru. (Guru
membahas peranan keluarga besar dalam proses sosialisasi dan pendidikannya).
Mengomunikasikan
·
Membagikan pengalamannya tentang peranan orangtua dan
keluarga besar dalam proses pendidikannya.
·
Melakukan
simulasi tentang peranan orangtua dalam pendidikannya.
·
Menjelaskan
pengertian keluarga dan apa peran Allah untuk keluarga.
|
Tes:
1.
Tes
tertulis tentang pesan Alkitab mengenai keluarga.
2.
Tes
tertulis mengenai peranan Allah dalam
kehidupan keluarga.
Tugas
3.
Peserta
didik melaporkan hasil pengamatannya
tentang keluarga.
4.
Peserta
didik melaporkan hasil penelitiannya tentang harapan remaja untuk orangtua
dan keluarga.
.
|
9 mg x 3 jp
|
1.
Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas XI
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas XI
5.
Artikel
koran/majalah, dan buku-buku tentang keluarga
6.
Konkordansi
Alkitab
|
1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan keluarga agar siap menghadapi gaya hidup modern
2.2
Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan keluarga untuk
menghadapi gaya hidup modern.
3.2.
Menjelaskan pentingnya
nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan keluarga untuk menghadapi gaya hidup
modern.
4.2. Berperan aktif mewujudkan
nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan keluarganya untuk menghadapi gaya hidup modern.
|
-
Nilai-nilai Kristiani
dalam
kehidupan modern
|
Mengamati
·
Mengamati tentang kehidupan modern untuk menemukan apa ciri-cirinya.
Menanyakan
·
Menanyakan
tentang hubungan antara nilai-nilai Kristiani dan sikap menghadapi gaya hidup
modern. (Bisa dalam definisi tentang gaya hidup modern, contoh
penerapan nilai-nilai Kristiani dalam menghadapi gaya hidup modern, dan
dampaknya terhadap kehidupan keluarga).
Mengeksplorasi
· Mengidentifikasi
ciri-ciri gaya hidup modern di kalangan keluarga masa kini dan merumuskan ciri-ciri gaya
hidup modern.
·
Melakukan
percakapan/wawancara dengan kakek-nenek (atau orang lanjut usia yang bisa
ditemui) dan menanyakan apa kesannya tentang kehidupan modern saat ini, apa
bedanya dengan kehidupannya di puluhan tahun yang lalu.
·
Mengkritisi
dampak positif dan negatif modernisasi
yang mempengaruhi kehidupan keluarga.
· Mengkritisi gaya hidup
modern yang bertentangan dengan nilai-nilai
Kristiani dalam kelompok-kelompok kecil. Bisa menggunakan
ayat-ayat Alkitab di bawah ini:
-
1 Timotius 4:12
-
1 Timotius 4:8
-
Galatia 5 : 18-26
-
Roma
12: 2;
-
1
Korintus 15:33
-
1
Timotius 4: 12
-
Roma 12 : 1-2
-
1 Korintus 15 : 33
Mengasosiasikan
·
Menyimpulkan
apa saja yang harus dilakukan sebagai anggota keluarga di tengah gaya hidup
modern agar tetap mencerminkan nilai-nilai Kristiani.
·
Mengidentifikasi
peranan keluarga Kristen di tengah kehidupan yang dipengaruhi modernisasi.
Mengomunikasikan
·
Menjelaskan
peran keluarga Kristen dalam kaitannya dengan pengaruh modernisasi.
· Menjelaskan pengaruh modernisasi serta mengaitkannya
dengan kehidupannya. Guru memberikan
evaluasi dan penegasan/ komentar
terhadap hasil analisis kritis yang dilakukan peserta didik dalam
melihat dampak modernisasi. Misalnya, dampak teknologi mengomunikasikan
elektronik dan digital mengurangi frekuensi pertemuan secara fisik antar
anggota keluarga, dan contoh lainnya.
|
Tes
1.
Tes
tertulis tentang pengertian modernisasi dan dampaknya bagi kehidupan
keluarga.
2.
Tes
tertulis tentang bentuk-bentuk pergumulan keluarga di tengah modernisasi dan
cara mengatasinya.
3.
Tes tertulis tentang peran
nilai-nilai Kristiani di
tengah gaya hidup modern
Tugas
4.
Peserta didik
melaporkan hasil wawancaranya terhadap kakek-nenek (atau orang lanjut usia
lainnya) dalam bentuk tabel yang
membandingkan kehidupan puluhan tahun yang lalu, dengan kehidupan modern.
Dalam tabel dapat dimasukkan tentang pengasuhan anak, kesempatan bersekolah
untuk wanita, jenis pekerjaan, dsb. yaitu yang menucul dari hasil wawancara.
5.
Peserta didik
diminta melakukan pengamatan tentang gaya
hidup modern melalui televisi, koran, atau pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari. Lalu hasil pengamatan dilaporkan/dipresen-tasikan (bisa berupa
power point, kliping, kolase, majalah dinding, dsb).
6. Dari pengerjaan tugas di butir 5, secara kelompok peserta didik
membuat usulan perbaikan agar terjadi peningkatan kualitas keluarga seturut
dengan nilai-nilai Kristiani yang dipelajarinya.
7. Peserta didik menuliskan dampak positif dan negatif modernisasi yang
mempengaruhi kehidupan keluarga.
Hasil Karya
8. Peserta didik bermain peran tentang membiasakan diri
mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
menerapkan nilai-nilai kristiani ( guru menilai aspek isi, alur, penokohan,
ekspresi, dan penghayatan).
9. Peserta didik melaporkan hasil pengamatannya terhadap gaya
hidup modern dan dampaknya terhadap
kehidupan keluarga lalu menuliskan analisis kritisnya terhadap fakta yang
ditemukan.
10. Peserta didik membuat sebuah cerita dengan tema “KELUARGA KRISTEN DI
TENGAH MODERNISASI” sebagai bentuk ungkapan pemahaman akan iman Kristen yang
dewasa.
|
12 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
3.Buku Siswa PAK Kelas XI
4.
Buku
Petnjuk Guru PAK Kelas XI
5.
Artikel
koran/ majalah,buku dan informasi tentang keluarga dan
kehidupan modern.
6.
Konkordansi Alkitab
|
1.3
Menghayati pesan Alkitab tentang peran keluarga dalam pendidikan anak
2.3
Bersikap kritis dalam menyikapi peran
keluarga dan sekolah
sebagai lembaga pendidikan dalam kehidupan modern
3.3 Menganalisis peran
keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam kehidupan modern
4.3. Membuat refleksi tentang
peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan dalam kehidupan modern
|
-
Keluarga dan Sekolah sebagai lembaga pendidikan utama
|
Mengamati
·
Mengamati peran keluarga dan
sekolah, dan pentingnya mengomunikasikan antara keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan utama.
Menanyakan
·
Menanyakan
peran keluarga dan sekolah bagi seorang remaja.
·
Menanyakan
apa saja faktor penyebab putus sekolah dan apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasinya.
Mengeksplorasi
·
Menggali
pesan Alkitab tentang pendidikan anak (bisa diambil dari Ulangan 6 dan Amsal).
Mengasosiasikan
·
Merumuskan
hakekat dan peran keluarga dan sekolah
sebagai lembaga pendidikan utama.
Mengomunikasikan
·
Mengajak orangtua membuat janji komitmen partisipasi orangtua
dalam proses pendidikannya.
·
Menyampaikan
hasil refleksi tentang peran keluarga dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
dalam kehidupan modern.
|
Tes tertulis:
1.
Tentang
hakekat keluarga dan sekolah untuk pendidikan anak.
2.
Tentang
tugas dan tanggung jawab anggota keluarga di tengah kehidupan modern
Penugasan:
3.
Melaporkan
hasil eksplorasi terhadap pesan-pesan Alkitab mengenai pendidikan anak.
4.
Membuat
karya tulis tentang “Keluarga dan Sekolah sebagai Lembaga Pendidikan
Utama”
|
6 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas XI
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas XI
5.
Artikel
koran/majalah, dan informasi tentang peranan keluarga dan sekolah bagi
pertumbuhan anak
6.
Konkordansi Alkitab
|
1.4 Mensyukuri anugerah Tuhan yang diterima melalui perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2.4. Bersikap kritis dalam menghadapi
perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengacu pada
Alkitab.
3.4 Mengidentifikasi perkembangan kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengacu pada Alkitab.
4.4. Membuat karya yang mengkritisi perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan mengacu pada Alkitab.
|
-
Kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah anugerah Tuhan
|
Mengamati
·
Mengamati dan melakukan studi kasus dari pengalaman
dan berbagai sumber belajar lainnya tentang kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai anugerah Tuhan.
Menanyakan
· Menanyakan apa saja wujud kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi yang merugikan kehidupan dan iman manusia.
Mengeksplorasi
·
Mendiskusikan
kearifan lokal yang dapat dianggap sebagai kebudayaan yang mampu menjadi
filter kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dirusak oleh dosa.. Misalnya,
filosofi Jawa “alon-alon asal kelakon”
yang bermaksud menekankan kehati-hatian dapat dipakai mengatasi budaya serba
instan. Gotong royong yang dapat dipakai mengatasi individualisme, dsb.
·
Bandingkan
(ayat Alkitab)
-
Matius
5:13-16
-
1
Korintus 10: 23
-
1
Yohanes 2:15-16
-
Kejadian
11:1-9
·
Menyikapi
perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengacu pada Alkitab.
Mengasosiasikan
·
Merumuskan
pengaruh buruk dari perkembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
seperti: keserakahan, ketidakmampuan menguasai diri, kesombongan di hadapan
Allah, dsb.
Mengomunikasikan
·
Membuat poster,
puisi, artikel di majalah dinding, lirik lagu, dsb. yang isinya membuat
masyarakat menyadari bahaya larut dalam kebudayaan populer padahal belum
tentu hal itu sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
|
Tes:
1. Tes tertulis tentang makna kebudayaan sebagai anugerah Allah.
2. Tes tertulis tentang mengkritisi perkembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan mengacu pada Alkitab.
Tugas
3. Membuat kliping dari
gambar-gambar dan artikel yang
berkaitan dengan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengkritisinya dengan mengacu pada Alkitab (sumber data dari artikel,
majalah, koran)
|
7 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas XI
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas XI
5.
Referensi
yang menunjang materi (artikel majalah, buku2 lainnya)
6.
Konkordansi Alkitab
|
SILABUS MATA PELAJARAN:
PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI
Satuan
Pendidikan : SMA
Kelas : XII
Kompetensi
Inti :
KI 1
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
|
KI 2
|
:
|
Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
|
KI 3
|
:
|
Memahami, menerapkan,
menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
|
KI 4
|
:
|
Mengolah, menalar,
menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Pembelajaran
|
Penilaian
|
Alokasi Waktu
|
Sumber Belajar
|
1.1 Menerima HAM sebagai anugerah
Allah.
2.1 Mengembangkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai HAM.
3.1.1. Memahami arti HAM dan hubungannya dengan
tuntutan keadilan yang Allah kehendaki
3.1.2. Menganalisis berbagai pelanggaran HAM di
Indonesia yang merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia.
4.1 Menerapkan
sikap dan perilaku yang menghargai HAM.
|
Pembawa damai sejahtera
-
HAM
sebagai anugerah Tuhan
|
Mengamati
·
Mengamati
sedikitnya 5 peristiwa di masyarakat yang menunjukkan kualitas HAM di
Indonesia. Boleh memakai artikel yang disediakan guru, misalnya, tentang
tabrak lari, atau artikel lain yang menggambar-kan kesewenang-wenangan pihak
yang berkuasa, dan dari hasil pengamatan ini membuat penilaian, seberapa jauh
masyarakat Indonesia sudah menerapkan HAM.
Menanyakan
·
Menanyakan tentang aplikasi
HAM dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Mengeksplorasi
Membuat analisis: Mengapa pembahasan tentang
HAM relevan untuk orang Kristen. ( dibantu dengan ayat Alkitab yang dianggap
tepat untuk mendukung ide ini.)
Mengasosiasikan
Menjelaskan
arti dan nilai-nilai HAM.
Mengomunikasikan
· Membuat pernyataan tekad: akan berperan serta dalam penegakan HAM
dalam lingkungannya sehari-hari, termasuk lingkungan keluarga dan sekolah.
·
Bersikap kritis
dalam mewujudkan nilai-nilai HAM dalam masyarakat dengan mengacu pada teks
Alkitab.
· Membuat dua proyek untuk menerapkan nilai-nilai HAM dalam kehidupan
keluarganya dan/atau lingkungannya.
|
Tes:
1. Tes tertulis
tentang penjelasan mengapa HAM dianggap sebagai anugerah Allah.
2. Tes tertulis
tentang contoh-contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai HAM.
Tugas:
3.
Seminggu setelah pembahasan materi ini, peserta didik membuat laporan, apa saja tindakan
penegakan HAM yang sudah dilakukannya.
4.
Peserta
didik diminta membuat kliping tentang pelanggaran-pelanggaran HAM yang
merusak kehidupan dan kesejahteraan manusia (sumber data /gambar-gambar dapat
diambil melalui artikel, majalah, internet) dan dikritisi.
5.
Membuat dua proyek tentang penerapan nilai-nilai HAM dalam kehidupan keluarganya
dan/atau lingkungannya.
|
8 mg x 3 jp
|
1.
Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas XII
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas XII
5.
Referensi
yang menunjang materi (artikel majalah, buku2 lainnya)
6.
Konkordansi Alkitab
|
1.2. Mensyukuri pemberian Allah dalam kehadiran multikultur di
Indonesia
2.2. Mengembangkan sikap dan perilaku yang menghargai
multikultur
3.2. Memahami nilai-nilai multikultur.
4.2. Berperan aktif dalam
menjunjung kehidupan multikultur.
|
- Multikultur adalah
pemberian Allah
|
Mengamati
·
Membaca
artikel tentang penyerangan terhadap kelompok tertentu oleh kelompok lainnya,
dan menjawab pertanyaan tentang artikel tersebut.
Menanyakan
·
Menanyakan
motivasi orang Samaria berbuat baik seperti dibaca di Lukas 10: 25-37.
Mengeksplorasi
·
Membaca “Bahaya
Eksklusivisme dalam masyarakat multikultural,” lalu
membuat rumusan/ usulan, apa
yang harus dilakukan untuk bersikap inklusif sebagai lawan dari bersikap
eksklusif.
·
Menelaah
pluralisme dari perspektif Alkitab misalnya orang Samaria berbuat baik seperti dibaca di Lukas 10: 25-37.
·
Dari
berbagai sumber belajar, merumuskan tentang pengertian pluralisme, dan
pentingnya hal ini dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.
Mengasosiasikan
·
Menelaah
keberadaan atau hakekat ras, etnis, dan gender dari perspektif Alkitab.
Mengomunikasikan
·
Menjelaskan
tentang multikulturalisme.
·
Mempraktikkan
dan memperjuangkan keadilan ras, etnis, dan gender di lingkungan
sekolah/gereja/ masyarakat.
|
Tes tertulis:
1.
Tentang
artinya multikultur sebagai pemberian Allah.
2.
Tes
tertulis tentang bentuk-bentuk perilaku yang menghargai multikultur.
Penilaian diri (Self-asessment):
3. Membuat refleksi dalam
bentuk tulisan, seberapa jauh ayat Alkitab dan
materi ini menolongnya untuk menjadi murid Kristus yang lebih baik.
Portofolio:
4. Mengumpulkan
data dari berbagai sumber berita, tentang penyerangan yang dilakukan
(penerapan sikap eksklusif) dan perlindungan/ penerimaan (penerapan sikap
inklusif), dan membuat rangkuman, seberapa jauh masyarakat Indonesia /dunia,
sudah menerapkan sikap inklusif dalam kehidupan bersama. Rangkuman harus
diakhiri dengan pernyataan sikap secara pribadi, apa yang ia akan lakukan
untuk memomulerkan sikap inklusif sesuai dengan apa yang Yesus teladani.
|
8 mg x 3 jp
|
1.
Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas XII
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas XII
5.
Referensi
yang menunjang materi (artikel majalah, buku2 lainnya)
6.
Konkordansi Alkitab
|
1.3. Menghayati kasih Allah kepada semua orang
yang diwujudkan dalam nilai-nilai demokrasi pada konteks lokal dan global.
2.3. Menunjukkan nilai-nilai
demokrasi pada konteks lokal dan
global.
3.3. Menjelaskan makna nilai-nilai demokrasi
pada konteks lokal dan global dengan mengacu pada teks Alkitab.
4.3
Menalar nilai-nilai demokrasi pada konteks lokal
dan global dengan mengacu pada teks Alkitab.
|
-
Nilai-nilai
demokrasi
|
Mengamati
·
Menceritakan
pengalaman berdemokrasi: ikut serta dalam musyawarah dan mufakat di tingkat
keluarga, RT/RW, sekolah, gereja, mengikuti Pilkada dan Pemilu.
Menanyakan
· Menanyakan arti dan nilai-nilai demokrasi.
Mengeksplorasi
·
Mengkaji arti dan
nilai-nilai demokrasi menurut beberapa teori dan dibandingkan dengan
demokrasi yang diajarkan dalam Alkitab.
·
Membaca tentang
pemilihan Matias dan Stefanus dalam Kisah Para Rasul (bahwa demi kesejahteraan
orang banyak, ada orang-orang yang dipilih dengan persetujuan orang banyak
juga, dan Matias serta Stefanus bekerja dengan baik karena sangat bertanggung
jawab untuk tugas dan pelayanannya) dan menemukan prinsip demokrasi.
·
Mengkritisi praktek
demokrasi di daerahnya dan mendiskusikannya dalam kelas.
Mengomunikasikan
·
Menyampaikan hasil
kajian tentang arti dan nilai-nilai demokrasi menurut
beberapa teori yang dibandingkan dengan demokrasi yang diajarkan dalam
Alkitab.
·
Mengumpulkan
gambar-gambar tokoh demokrasi baik lokal maupun dunia dan menuliskan kesan
mereka terhadap tokoh tersebut, apa yang mereka sukai dan pembelajaran
demokrasi apa yang mereka dapat. (Minimal 4 tokoh). Dari semua tokoh itu,
jika diminta memilih, dia ingin menjadi seperti siapa dan mengapa? (Contoh:
Misalnya ia memilih Soekarno, mengapa ia memilihnya).
|
Tes tertulis:
1.
Tentang
arti demokrasi dan mengapa demokrasi penting.
2.
Tentang
perspektif Alkitab mengenai demokrasi.
Tugas:
3.
Melakukan
pengamatan tentang praktek demokrasi di lingkungannya dan melaporkannya.
4.
Membuat
makalah 2 halaman (500 – 700 kata) tentang mengapa demokrasi cocok diterapkan
di negara Indonesia.
5.
Membuat
makalah yang berisi penjelasan, mengapa demokrasi sejalan dengan nilai-nilai
Kristiani.
Portofolio:
6.
Kliping
tentang tokoh-tokoh dunia yang digulingkan karena tidak menerapkan demokrasi
di negaranya. Kliping diakhiri dengan analisis, mengapa mereka dianggap
pemimpin yang gagal.
7.
Kliping
tentang tokoh-tokoh dunia (maupun lokal) yang dijadikan panutan untuk penerapan
demokrasi yang membawa kesejahteraan bagi orang banyak. Kliping diakhiri
dengan analisis, mengapa mereka mau menerapkan demokrasi, dan dianggap
pemimpin yang berhasil.
|
8 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2. Standar Isi Kurikulum PAK Puskurbuk-Balitbang
Kemendikbud, 2013
3. Buku Siswa PAK Kelas XII
4. Buku Petunjuk Guru PAK Kelas
XII
5. Referensi yang menunjang
materi (artikel majalah, buku2 lainnya)
6. Konkordansi Alkitab
|
1.4. Menghayati perannya
sebagai pembawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari.
2.4.
Mengembangkan perilaku sebagai
pembawa damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari.
3.4. Menguraikan perannya sebagai pembawa damai sejahtera dalam
kehidupan sehari-hari selaku murid Kristus.
4.4. Proaktif sebagai pembawa damai sejahtera selaku murid Kristus
|
-
Menjadi
pembawa damai sejahtera
|
Mengamati
·
Mengamati
dari berbagai sumber belajar, apakah kehidupan dalam kondisi damai sejahtera
dirasakan di masyarakat.
Menanyakan
· Menanyakan apa yang
membedakan orang Kristen dengan umat lainnya. Intinya, murid Kristus dikenali karena
tindakan kasih yang tidak mengharapkan balasan (Yohanes 13: 33-35).
Mengeksplorasi
· Mengkritisi: Apa yang akan
terjadi bila setiap orang Kristen dibiarkan hidup semau-maunya, tanpa
mengindahkan perintah Tuhan Yesus untuk saling mengasihi?
Mengasosiasikan
·
Menjelaskan
dengan kata-kata sendiri makna damai sejahtera dari perspektif Alkitab.
Mengomunikasikan
·
Merancang
program yang menunjukkan sikap menghargai sesama.
·
Membuat
program untuk 3 bulan ke depan: mempraktekkan damai sejahtera dalam kehidupan
sehari-hari, dengan mempertimbangkan: Kalau bukan kita yang mewartakan kasih
Kristus, siapa lagi? Kita disini adalah seluruh murid Kristus, bukan hanya
mereka yang berprofesi sebagai pendeta atau penginjil dan guru Agama Kristen.
|
Tes:
Tidak perlu ada tes untuk
materi ini
Tugas:
1.
Unjuk
kerja yang memperlihatkan kondisi masyarakat tanpa damai sejahtera: boleh
puisi, karangan, patung, gambar/ lukisan, dsb.
2.
Menuliskan
komitmen untuk menjadi murid Kristus yang setia. Namun mereka juga harus
menuliskan, apa saja kira-kira yang akan menjadi hambatan untuk menjalankan
komitmen ini.
3.
Membuat
program untuk 3 bulan ke depan: mempraktekkan damai sejahtera dalam kehidupan
sehari-hari.
|
8 mg x 3 jp
|
1. Alkitab
2.
Standar Isi Kurikulum PAK
Puskurbuk-Balitbang Kemendikbud, 2013
3.
Buku
Siswa PAK Kelas XII
4.
Buku
Petunjuk Guru PAK Kelas XII
5.
Konkordansi Alkitab
|
0 Response to "SILABUS AGAMA KRISTEN KURIKULUM 2013 SMA"
Post a Comment